Senin, 29 November 2010

Metode Pembelajaran IPA SMP Kelas VII Tentang Ciri-Ciri Mahluk Hidup

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dalam pendidikan, penentuan strategi dan juga metode pembelajaran perlu diambil jauh-jauh sebelum pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Berbagai macam metode pembelajaran dapat dipergunakan dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, khususnya mata pelajaran IPA. Penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pengajaran yang baik menjadi suatu keharusan bagi setiap guru. Dalam suatu pembelajaran pastilah diperlukan suatu metode. Metode adalah cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar IPA di kelas sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka saya mencoba menyusun sebuah makalah dengan judul “Metode Pembelajaran IPA SMP Kelas VII Tentang Ciri-Ciri Mahluk Hidup” dengan harapan agar mahasiswa didik lebih mengerti mengenai metode-metode yang digunakan dalam pembelajarannya.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan yang diharapakan dapat tercapai dalam penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa mampu memahami tentang berbagai metode pembelajaran untuk proses belajar mengajar. Dengan mengetahui metode pembelajaran yang digunakan, maka diharapkan nantinya mahasiswa kependidikan mampu menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pengajaran yang baik untuk proses belajar mengajar.

C. Manfaat

Dengan adanya makalah ini, mahasiswa mampu mengerti dan memahami tentang metode-metode pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar pada pelajaran IPA Kelas VII tentang ciri-ciri mahluk hidup.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Makhluk Hidup

Bunga mawar, kelinci, burung, dan manusia, semuanya bergerak, memerlukan makanan, bernapas, dan berkembang biak. Hal tersebut terjadi karena mereka adalah makhluk hidup. Mobil tidak bisa bergerak jika tidak diberi bensin dan dikemudikan. Demikian juga dengan sepeda dan becak, jika tidak dikendarai manusia tidak akan bergerak. Benda-benda itu tidak bernapas, tidak memerlukan makanan, dan tidak bertambah banyak. Karena mereka adalah makhluk tak hidup. Jadi, makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti bernapas, bergerak, dan berkembang biak.

B. Ciri-Ciri Makhluk Hidup

Aktivitas yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup prosesnya tidak dapat diamati secara langsung, tetapi berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya. Makhluk hidup memiliki beberapa ciri, yaitu bernapas, bergerak, makan, tumbuh, peka terhadap rangsangan, bereproduksi, beradaptasi, memerlukan suhu tertentu, dan mengeluarkan zat sisa (sekresi)

1. Bernapas

Semua makhluk hidup melakukan proses pernapasan. Bernapas adalah proses mengambil udara (O2) dari luar dan mengeluarkan udara (CO2) dari dalam tubuh. Oksigen (O2) sangat diperlukan makhluk hidup untuk pembakaran makanan dalam tubuh dan menghasilkan energi yang diperlukan tubuh atau disebut juga oksidasi tubuh.

2. Bergerak

Bergerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Gerak pada manusia dan hewan jelas tampak terlihat. Kita dapat berjalan, berlari, dan menggerakkan tangan. Begitu juga dengan hewan dapat berlari, terbang, dan lain sebagainya. Tumbuhan juga melakukan gerakan, tapi gerakan ini tidak mudah dilihat. Contoh gerakan pada tumbuhan adalah menutupnya daun putri malu bila disentuh, bunga matahari yang selalu menghadap matahari. Gerakan pada tumbuhan disebabkan karena ada rangsangan dari luar.

3. Makan

Seluruh makhluk hidup membutuhkan makanan. Makanan yang dimakan harus mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Karbohidrat sangat diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan bagi tubuh. Protein berfungsi untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak. Vitamin dan mineral diperlukan tubuh kita untuk mengatur proses kegiatan tubuh.

4. Iritabilitas ( peka terhadap rangsangan )

Salah satu ciri makhluk hidup adalah respons terhadap rangsangan disebut iritabilitas. Hewan memiliki sistem saraf dalam menanggapi adanya rangsangan, sedangkan tumbuhan tidak. Rangsangan dapat disebabkan oleh faktor luar tubuh. Gerak pada tumbuhan terjadi karena adanya rangsangan zat kimia, gaya gravitasi bumi, cahaya, air, dan sentuhan.

5. Tumbuh

Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan merupakan pertambahan sel-sel tubuh, sehingga ukuran tubuh bertambah dan tidak bisa mengecil kembali. Hewan dan tumbuhan juga mengalami pertumbuhan seperti manusia, yaitu ukuran tubuhnya makin besar. Pertumbuhan ini dapat diukur.

6. Reproduksi

Semua makhluk hidup berkembang biak, hal ini merupakan upaya makhluk hidup untuk memperbanyak diri atau menghasilkan individu baru. Perkembangan makhluk hidup bertujuan untuk menjaga kelestarian jenisnya supaya tidak punah, Cara makhluk hidup untuk berkembang biak dibedakan menjadi dua, yaitu :

· Generatif , yaitu peristiwa terbentuknya individu baru yang didahului oleh pembuahan ( fertilisasi ) , pembuahan berarti meleburnya sel kelamin jantan dengan betina untuk membentuk zigot , contoh : cacing, rayap, katak, lebah dll

· Vegetatif yaitu cara berkembang biak tanpa perkawinan, jadi tidakmeliatkan sel gamet atau sel kelami, contoh peremangan vegetatif : tunas, membelah diri, spora, umbi geragih

7. Adaptasi

Untuk dapat bertahan hidup di lingkungannya, makhluk hidup harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya, Tempat hidup bagi makhluk hidup dapat melakukan aktifitasnya disebut habitat. Apabila makhluk hidup tersebut tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya maka akan mati atau bisa harus berpindah ke lingkungan yang baru.

8. Memerlukan suhu tertentu

Semua makhuk hidup dapat bertahan pada suhu tertentu, ikan dapat hidup pada air yang bersuhu antara 5 derajat celcius sampai dengan 30 derajat. Untuk jenis bakteri dapat sampai suhu 80 derajat, sedangkan tumbuhan dapat hidup baik antara suhu 0 – 43 derajat celcius.

9. Mengeluarkan zat sisa ( sekresi )

Zat sisa dari proses produksi harus dikeluarkan, jika tidak akan menimbulkan racun di dalam tubuh. Zat sisa yang dikeluarkan bisa berupa cairan, gas ataupun zat padat. Alat pengeluaran zat sisa pada hewan atau manusia , yaitu :

· Paru paru mengeluarkan CO2

· Kulit mengeluarkan keringat

· Ginjal mengeluarkan urine

Materi ini merupakan materi yang tidak sekedar membutuhkan penjelasan dari guru saja, tetapi dalam menyampaikan materi ini diperlukan beberapa metode pembelajaran yang digunakan agar memudahkan guru dalam penyampaian materi agar dapat dengan mudah dipahami oleh para peserta didik. Metode yang sesuai digunakan untuk penyampaian materi ini adalah metode ceramah, metode pemberian tugas, metode eksperimen dan metode diskusi. Karena selain memerlukan penjelasan, dalam penyampaian materi ini diperlukan penugasan, praktek atau eksperimen supaya peserta didik bisa lebih paham tentang materi ini.

A. Metode Ceramah

Merupakan metode yang disampaikan dengan cara ceramah ( konvensional ) yaitu, suatu metode pembelajaran tradisional, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan peserta didik dalam proses belajar dan pembelajaran. Metode pembelajaran ini ditandai dengan ceramah yang diiringi dengan penjelasan dari guru dengan penyampaian informasi dan pengetahuan secara lisan. Metode ini juga merupakan metode yang paling ekonomis dalam penyampaian informasi dan paling efektif dalam menghadapi kelangkaan literature. Dengan penggunaan metode ini, maka guru dapat menyampaikan materi dengan jelas. Mungkin guru dapat menyampaikan materinya terlebih dahulu, lalu memberikan sedikit pertanyaan atau tugas kepada peserta didiknya.

B. Metode Pemberian Tugas

Metode Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian materi melalui penugasan peserta didik untuk melakukan suatu pekerjaan. Pemberian tugas dapat secara individual atau kelompok. Pemberian tugas untuk setiap peserta didik atau kelompok dapat sama dan dapat pula berbeda. Jadi setelah dijelaskan, peserta didik diberi tugas oleh guru. Untuk materi ini, biasanya dugunakan tugas kelompok, karena dalam materi ini juga diperlukan percobaan atau eksperimen.

C. Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana peserta didik melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini peserta didik diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya. Dengan metode ini, dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan suatu proses atau percobaan. Dalam materi ini, biasanya dilakukan percobaan pada tumbuhan tentang pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

D. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian materi melalui pemecahan masalah, atau analisis yang pemecahannya sangat terbuka. Suatu diskusi dinilai menunjang keaktifan peserta didik bila diskusi itu melibatkan semua anggota diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan masalah. Jika metode ini dikelola dengan baik, antusiasme peserta didik untuk terlibat dalam forum ini sangat tinggi. Jadi setelah dilakukan percobaan atau eksperimen, maka kelompok tersebut harus menuliskan hasil percobaannya, lalu bisa didiskusikan kepada anggota kelompoknya yang lain agar hasilnya bisa lebih jelas dan memuaskan. Dengan begitu memungkinkan semua kelompok untuk bisa saling berdiskusi dan mempresentasikan hasil percobaannya kepada kelompok lain untuk ditanggapi.

BAB III

PENUTUP

Simpulan

Bahwa dalam suatu pembelajaran tidak hanya diperlukan satu metode saja, namun diperlukan beberapa metode untuk menunjang keberhasilan suatu pembelajaran tersebut. Berbagai macam metode pembelajaran dapat dipergunakan dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pengajaran yang baik menjadi suatu keharusan bagi setiap guru. Dengan metode pembelajarn juga dapat membantu guru agar memudahkan dalam penyampaian materi agar dapat dengan mudah dipahami oleh para peserta didik. Jadi peserta didik tidak bosan dan tidak pasif jika hanya menggunakan satu metode saja. Dengan berbagai metode yang dugunakan juga memungkinkan untuk para peserta didik agar bisa berinovasi bahkan bisa membuat terobosan-terobosan baru dari hasil penemuannya

DAFTAR PUSTAKA

· http://www.membuatblog.web.id/2010/02/ciri-ciri-makhluk-hidup.

· http://zaifbio.wordpress.com/2010/02/11/ciri-ciri-makhluk-hidup

· "WordPress.com"

Selasa, 09 November 2010

Persamaan dan Perbedaan Ilmu, Filsafat dan Ilmu Pengetahuan

A. Pengertian

1. Ilmu

a. Hakikat Ilmu

Ilmu Merupakan suatu usaha untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan pengetahuan atau fakta yang berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari, dan dilanjutkan dengan pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai metode yang biasa dilakukan dalam penelitian ilmiah (observasi, eksperimen, survai, studi kasus dan lain-lain). Pemahaman bermakna ataupun sesuatu yang memberikan makna kepada diri individu apabila datangnya sesuatu sumber yang dikatakan berkaitan dengan sesuatu kajian ataupun memerlukan kefahaman.

b. Ciri-Ciri Ilmu

· Ilmu boleh dipertuturkan

· Ciri ini membezakan ilmu dengan perasaan dan pengalaman. Contohnya, sesetengah "pengalaman diri" seperti mimpi adalah sukar dipertuturkan melalui bahasa. Tetapi bagi ilmu, ia haruslah sesuatu yang dapat dipertuturkan melalui bahasa.

· Ilmu mempunyai nilai kebenaran

Sesuatu yang digelar sebagai ilmu biasanya dianggap benar. Ciri ini membezakan pengucapan ilmu dengan pengucapan sasastera yang biasanya mengandungi unsur-unsur tahayul.

· Ilmu adalah objektif

Ciri ini bermaksud bahawa ilmu adalah sesuatu yang tidak dapat diubah menurut keinginan ataupun kesukaan seseorang individu.

· Ilmu diperolehi melalui kajian

Ilmu adalah hasil daripada kajian. Ia bukanlah sesuatu rekaan. Ilmu mengenai cara memeroleh ilmu itu dikenali sebagai perkaedahan penyelidikan ilmiah

· Ilmu Sentiasa berkembang

Ilmu adalah sentiasa berada dalam proses pertambahan, pemantapan dan penyempurnaan.


2. Filsafat

Filsafat adalah ‘ilmu istimewa’ yang mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa kerana masalah-masalah tersebut di luar jangkauan ilmu pengetahuan biasa. Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami atau mendalami secara radikal dan integral serta sistematis hakikat sarwa yang ada, yaitu: ” hakikat tuhan, ” hakikat alam semesta, dan ” hakikat manusia, serta sikap manusia sebagai konsekuensi dari paham tersebut. Perlu ditambah bahwa definisi-definisi itu sebenarnya tidak bertentangan, hanya cara mengesahkannya saja yang berbeda.


3. Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan adalah rangkaian konsep dan kerangka konseptual yang saling berkaitan dan telah berkembang sebagai hasil percobaan dan pengamatan yang bermanfaat untuk percobaan lebih lanjut (Ziman J. dalam Qadir C.A., 1995). Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.

· Batas-batas Ilmu Pengetahuan.

Menurut Immanuel Kant apa yang dapat kita tangkap dengan panca indera itu hanya terbatas pada gejala atau fenomena, sedang substansi yang ada di dalamnya tidak dapat kita tangkap dengan panca indera disebut nomenon. Apa yang dapat kita tangkap dengan panca indera itu adalah penting, pengetahuan tidak sampai disitu saja tetapi harus lebih dari sekedar yang dapat ditangkap panca indera.


B. Persamaan dan Perbedaan Filsafat, Ilmu dan Ilmu Pengetahuan

Untuk melihat hubungan antara ilmu, filsafat dan ilmu pengetahuan, ada baiknya kita lihat pada perbandingan antara ilmu, filsafat dan ilmu pengetahuan dalam bagan di bawah ini, (disarikan dari Drs. Agraha Suhandi, 1992)

Ilmu

Filsafat

Ilmu Pengetahuan

Segi-segi yang dipelajari dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti

Mencoba merumuskan pertanyaan atas jawaban. Mencari prinsip-prinsip umum, tidak membatasi segi pandangannya bahkan cenderung memandang segala sesuatu secara umum dan keseluruhan

Ilmu pengetahuan adalah penguasaan lingkungan hidup manusia.

Obyek penelitian yang terbatas

Keseluruhan yang ada

Ilmu pengetahuan adalah kajian tentang dunia material.

Tidak menilai obyek dari suatu sistem nilai tertentu.

Menilai obyek renungan dengan suatu makna, misalkan , religi, kesusilaan, keadilan dsb.

Ilmu pengetahuan adalah definisi eksperimental

Bertugas memberikan jawaban

Bertugas mengintegrasikan ilmu-ilmu

Ilmu pengetahuan dapat sampai pada kebenaran melalui kesimpulan logis dari pengamatan empiris


Persamaan antara ilmu, filsafat dan ilmu pengetahuan

Ketiganya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki objek selengkap-lengkapnya sampai keakar-akarnya.

Ketiganya memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren yang ada antara kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukan sebab-sebanya.

Ketiganya hendak memberikan sintesis, yaitu suatu pandangan yang bergandengan.

Ketiganya mempunyai metode dan sitem.

Ketiganya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat manusia (objektivitas), akan pengetahuan yang lebih mendasar.

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/13/hubungan-antara-filsafat-dengan-ilmu/

http://ratnopunya.blogspot.com/2010/01/persamaan-perbedaan-dan-tujuan-filsafat.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu

http://ms.wikipedia.org/wiki/Ilmu

Penyangga Filosofis Teknologi Pendidikan

Konsepsi Teknologi Pembelajaran yang berkembang saat ini seringkali teknologi dikaitkan dengan perangkat keras atau penggunaan alat peraga. Pandangan demikian dapat dipahami, karena pengertian sistem instruksional yang dikenal ialah terjadi di ruang-ruang kelas atau sistem instruksional yang konvensional (A.L Zachri:2004).

A. Penyangga Filosofis Teknologi Pendidikan

1. Ontologi

Ontologi merupakan salah satu kajian kefilsafatan yang paling kuno dan berasal dari Yunani. Studi tersebut mebahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Pandangannya adalah pluralisme yang menyatakan bahwa kenyataan alam ini tersusun dari banyak unsur, lebih dari satu atau dua entitas yaitu unsur tanah, air, api dan udara. Hakekat kenyataan atau realitas memang bisa didekati ontologi dengan dua macam sudut pandang:

· Kuantitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan itu tunggal atau jamak

· Kualitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan (realitas) tersebut memiliki kualitas tertentu, seperti misalnya daun yang memiliki warna kehijauan, bunga mawar yang berbau harum.

Secara sederhana ontologi bisa dirumuskan sebagai ilmu yang mempelajari realitas atau kenyataan konkret secara kritis. Beberapa aliran dalam bidang ontologi, yaknirealisme, naturalisme, empirisme

2. Epistimologi

Epistemologi, (dari bahasa Yunani episteme (pengetahuan) dan logos (ilmu) adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan asal, sifat, dan jenispengetahuan. Epistomologi atau Teori Pengetahuan berhubungan dengan hakikat dari ilmu pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia. Pengetahuan tersebut diperoleh manusia melalui akal dan panca indera dengan berbagai metode, diantaranya; metode induktif, metode deduktif, metode positivisme, metode kontemplatis dan metode dialektis.

3. Aksiologi

Aksiologi mempunyai banyak definisi, salah satu diantaranya dikemukakan oleh Bramel bahwa aksiologi terdiri dari tiga bagian yaitu moral conduct, esthetic expression dan sosio-political life. Aksiologi harus membatasi kenetralan tanpa batas terhadap ilmu pengetahuan, dalam arti bahwa kenetralan ilmu pngetahuan hanya sebatas metafisik keilmuan, sedangkan dalam penggunaannya haruslah berlandaskan pada nilai-nilai moral.

Teknologi Pembelajaran juga menekankan pada nilai bahwa kemudahan yang diberikan oleh aplikasi teknologi bukanlah tujuan, melainkan alat yang dipilih dan dirancang strategi penggunaannya agar menumbuhkan sifat bagaimana memanusiakan teknologi (A.L Zachri:2004).

B. Hubungan antara ilmu dan teknologi

Berdasarkan pandangan tentang sejarah Teknologi Pembelajaran, Saettler (1990) berpendapat teknologi sebagai upaya yang lebih berpusat pada peningkatan ketrampilan dan organisasi kerja dibandingkan dengan mesin dan peralatan. Teknologi modern digambarkan sebagai sistemasi pengetahuan praktis dalam meningkatkan produktivitas.

C. Struktur definisi

Definisi 1994 memberi tempat pada adanya keragaman dan spesialisasi seperti yang ada sekarang, selain juga menggabungkan unsur-unsur definisi dan kawasan bidang yang tradisional. Definisi hasil revisi adalah: Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber untuk belajar