Kamis, 28 April 2011

PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ( PPPPTK )

Dalam rangka meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan sesuai standar nasional pendidikan, perlu melakukan refungsionalisasi Pusat Pengembangan Penataran Guru menjadi Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

1. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang selanjutnya dalam peraturan ini disebut PPPPTK adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional di bidang pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan.

2. PPPPTK dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

3. PPPPTK di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional berjumlah 12 (dua belas)

A. Manajemen dan Organisasi

Dengan telah disetujuinya revitalisasi PPPG menjadi PPPPTK oleh Kepmenpan dengan No. B/243/M.Pan/1/2007, Tanggal 31 Januari 2007 maka struktur organisasi PPPPTK yang tertuang dalam SK Mendikbud No.0529/O/1990 akan mengalami perubahan dan tugas pokok fungsi PPPPTK juga akan mengalami penyesuaian. Kedudukan dan struktur organisasi PPPPTK diusulkan sebagai berikut:

1. Kedudukan PPPPTK

Pusat pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan yang selanjutnya dalam peraturan ini disebut PPPPTK adalah unit pelaksana teknis dilingkungan Departemen Pendidikan Nasional di bidang pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan. PPPPTK dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada direktur jendral peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan

B. PPPPTK di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional

Terdapat 12 Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan di lingkungan departemen pendidikan nasional, yaitu :

1. PPPPTK Bahasa

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK Bahasa) adalah lembaga baru yang sebelumnya bernama PPPG Bahasa. Dengan tugas baru berdasarkan Permendiknas Nomor 8 Tahun 2007, PPPPTK Bahasa memiliki tugas yang sangat luas yang tidak lagi terbatas pada pendidikan dan pelatihan. Tugas baru tersebut adalah melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) bahasa.

PPPPTK Bahasa dalam mengembangkan program dan kegiatannya selalu mengacu pada tiga pilar kebijakan Departemen Pendidikan Nasional. Ketiga pilar tersebut meliputi pemerataan dan perluasan akses, peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing serta penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik

2. PPPPTK Pendidikan Jasmani dan Bimbingan Konseling

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Jasmani dan Bimbingan Konseling (PPPPTK Penjas dan BK) merupakan salah satu unit pelaksana teknis di bawah Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional, memiliki tugas dan fungsi melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan di bidang pendidikan jasmani dan bimbingan konseling pada jenjang satuan pendidikan SD, SMP, SMA dan SMK, dengan wilayah kerja berskala nasional.

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Jasmani dan Bimbingan Konseling (PPPPTK Penjas dan BK) dengan tugas utama adalah melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan bidang pendidikan jasmani dan bimbingan konseling. Dalam melaksanakan tugasnya, PPPPTK Penjas dan BK menyelenggarakan fungsi:

a. Pengelolaan data dan informasi peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan jasmani dan bimbingan konseling SD, SMP, SMA, SMK;

b. Penyusunan program pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan jasmani dan bimbingan konseling SD, SMP, SMA, dan SMK;

c. Fasilitas dan pelaksanaan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan jasmani dan bimbingan konseling SD, SMP, SMA, SMK;

d. Evaluasi program dan fasilitasi peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan jasmani dan bimbingan konseling SD, SMP, SMA, SMK;

e. Pelaksanaan urusan administrasi PPPPTK.

Sebagai institusi yang memiliki tugas dan fungsi pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan bidang pendidikan jasmani dan bimbingan konseling, lembaga ini mempunyai peran sentral dalam memberdayakan dan meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan tersebut. Peran ini pada akhirnya diharapkan dapat turut meningkatkan mutu pendidikan nasional.

3. PPPPTK Bisnis dan Pariwisata

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Bisnis dan Pariwisata pada awalnya bernama Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG) Kejuruan. PPPG Kejuruan didirikan pada tanggal 23 Juni 1978 berdasarkan SK Mendikbud Nomor: 0205/U/78. Sesuai dengan Permendiknas Nomor: 8 Tahun 2007, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) memiliki tugas: “melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan bidangnya”.

4. PPPPTK Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial ( PPPPTK PKn dan IPS) merupakan bagian terpadu dari sistem Pendidikan Nasional dibawah naungan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. Dalam implementasinya, Tugas pokok dan Fungsi yang diemban PPPPTK PKn dan IPS meliputi :

a. Tugas Pokok.

Melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan bidang Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan social

b. Fungsi :

· Penyusunan program pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan bidang PKn dan IPS.

· Pengelolaan data dan informasi peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependikan bidang PKn dan IPS

· Fasilitasi dan pelaksanaan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan bidang PKn dan IPS.

· Evaluasi program dan fasilitasi peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan bidang PKn dan IPS

· Pelaksanaan urusan administrasi PPPPTK PKn dan IPS.

5. PPPPTK Matematika

Sesuai dengan Permendiknas nomor 8 Tahun 2007, PPPPTK Matematika mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan matematika.

Untuk mewujudkan layanan yang prima, profesional, berbobot, dan unggul dalam proses pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan matematika, pada bulan Oktober 2008, setelah melalui trinial audit oleh PT SAI Global, sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 telah dintegrasikan ke Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dan telah memenuhi klausul-klausul yang di persyaratkan. Dalam implementasinya, tugas dan fungsi yang diemban PPPPTK Matematika meliputi

a. Tugas
Melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan matematika

b. Fungsi

· Penyusunan program pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan.

· Pengelolaan data dan informasi peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.

· Fasilitasi dan pelaksanaan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.

· Evaluasi program dan fasilitasi peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan

· Pelaksanaan urusan administrasi PPPPTK.

6. PPPPTK Pertanian

Sebagai sub sistem Dirjen PMPTK/Depdiknas, maka PPPPTK Pertanian harus memiliki Visi yang mendukung ketercapaian dari Visi Dirjen PMPTK "Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang profesional dan bermartabat" dan Visi Depdiknas "Terselenggaranya layanan prima pendidikan nasional untuk membentuk insan Indonesia cerdas komprehensif.

7. PPPPTK Ilmu Pengetahuan Alam

Dalam usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak terlepas dari unsur sains, matematika, dan teknologi. Oleh karena itu sains dan matematika sebagai ilmu-ilmu dasar, perlu dikuasai oleh setiap bangsa agar teknologinya maju dan berkembang.

Indonesia sebagai negara berkembang harus menguasai dan mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan, khususnya sains, matematika dan teknologi agar dapat mengimbangi arus globalisasi sehingga dapat berdiri sejajar dengan negara-negara lain dal;am perkembangan Iptek. Karena itu PPPPTK IPA sebagai lembaga yang ditugasi untuk mengembangkan sains melalui berbagai kegiatan diklat, pengkajian, penelitian, dan pengembangan bahan ajar terus berusaha meningkatkan kualitas SDM bagi tenaga teknis dan tenaga fungsional. Peningkatan kualitas SDM dilaksanakan melalui pendidikan formal baik di dalam maupun di luar negeri yaitu untuk pendidikan S1,S2,S3 dan pendidikan nonformal lainnya melalui short course di dalam dan luar negeri. Dalam implementasinya, program-program pokok dan fungsi yang diemban PPPPTK IPA meliputi

a. Program-program Pokok

· Pengembangan Sistem Pendidikan dan Pelatihan berjenjang dan berkelanjutan;

· Pengembangan program Pendidikan Lingkungan Hidup;

· Pengembangan sarana dan prasarana pendidikan

· Pengembangan mutu dan kompetensi SDM (staf PPPPTK IPA dan guru-guru sains)

· Pengembangan PPPPTK IPA menjadi pusat penjamin mutu pendidikan sains

b. Fungsi

· merencanakan program pengembangan penataran guru;

· melaksanakan teknis pendidikan untuk meningkatkan mutu kompetensi guru;

· melaksanakan pengembangan penataran guru;

· melaksanakan peningkatan cara penyajian dan materi penataran;

· melaksanakan pengendalian dan evaluasi penataran guru;

· melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga PPPPTK IPA

8. PPPPTK Seni dan Budaya

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK Seni dan Budaya) adalah lembaga baru yang sebelumnya bernama PPPG Seni dan Budaya. Dengan tugas baru berdasarkan Permendiknas Nomor 8 Tahun 2007, PPPPTK Seni dan Budaya memiliki tugas yang sangat luas yang tidak lagi terbatas pada pendidikan dan pelatihan.

Tujuan :

· Menjadikan PPPPTK Seni dan Budaya sebagai pusat pendidikan dan pelatihan PTK Seni dan Budaya.

· Menciptakan pertumbuhan kapasitas sumberdaya manusia, manajemen, finansial dan sarana prasarana PPPPTK Seni dan Budaya secara simultan.

· Mengembangkan kultur lembaga berbasis kinerja dan demokratis.

· Memberikan pelayanan berdasarkan prinsip terstandar dan profesional.

· Membangun jejaring kerja berskala nasional, regional, dan internasional.

9. PPPPTK Bidang Mesin dan Teknik Industri

Tahun 1990 dengan Surat Keputusan Mendikbud Nomor 0529/O/1990, tanggal 14 Agustus 1990, diadakan perampingan organisasi sekaligus diikuti dengan kebijakan strategis yakni pengakuan pengakuan terhadap fungsi dan peranan PPPG Teknologi Bandung sebagai "Pusat Pengembangan Pendidikan", yang berarti semakin terbukanya peluang PPPG Teknologi Bandung melakukan program pengembangan sebagai salah satu sub-sistem yang sangat vital dalam pembangunan pendidikan menengah teknologi di Indonesia.

Peranan dan fungsi PPPG Teknologi Bandung makin diakui keberadaanya, baik ditingkat nasional maupun ditingkat internasional dan untuk lebih meningkatkan peran dan fungsinya sebagai lembaga pendidikan di tanah air, maka pada tahun 2007, Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Bandung sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 8 Tahun 2007 namanya menjadi Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) bidang Mesin dan Teknik Industri.

Dengan demikian semakin terbukanya peluang PPPPTK Bidang Mesin dan Teknik Industri melakukan program pengembangan sebagai salah satu sub sistem yang sangat vital dalam pembangunan pendidikan di Indonesia.

10. PPPPTK Bidang Otomotif dan Elektronika

Kompetensi bukan merupakan hal yang asing dibicarakan pada saat ini. Dengan tingkat kompetensi yang dimiliki seseorang dapat diakui tingkat profesionalitasnya.Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Otomotif dan Elektronika Malang merupakan lembaga yang sejak tahun 1986 menyelenggarakan diklat dalam bidang pengembangan dan peningkatan kompetensi profesi.

Tujuan :

· Menghasilkan pendidik dan tenaga kependidikan terlatih yang mampu bersaing secara global sesuai standar kompetensi Internasional.

· Meningkatkan kerjasama untuk memenuhi kebutuhan pemerintah, industri dan masyarakat.

· Membimbing Sekolah Bertaraf Internasional.

· Menghasilkan modul berbasis ICT bidang keahlian Bangunan, TPL, Mesin & CNC, Elektro, TI, Otomotif, Ototronik, Edukasi dan PLH ke seluruh SMK di Indonesia.

11. PPPPTK Bidang Bangunan dan Listrik

PPPPTK Bidang Bangunan dan Listrik bermula dari Pusat Pengembangan dan Penataran Guru Teknologi (PPPGT) Medan. PPPGT Medan telah dipersiapkan sejak tahun 1978 dan mulai berfungsi sejak tahun 1981 sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan di bawah Direktoran Jenderal Pendidikan Menengah Kejuruan (Dikmenjur). saat itu semua kegiatan masih berupa proyek. PErkembangan selanjutnya, berdasarkan SK Mendikbud No. 02/10/1991, tanggal 4 Mei 1992 PPPGT Medan berubah status menjadi Lembaga Unit Pelaksanaan Teknis (UPT). Tahun 1998 - 2002 merupakan era baru dengan diterapkannya Komitmen, Keunggulan dan Kebersamaan.

Sebagai modal awal dari kepemimpinan baru dilaksanakan pembinaan dan pengembangan sistem manajemen melalui pendekatan Manajemen Kualitas ISO 9001:2000. Dengan penerapan Manajemen ISO 9001:2000 PPPGT Medan telah melayani dan melaksanakan kebutuhan industri dan dunia usaha dalam upaya peningkatan Sumber Daya Manusia. Tahun 2005 Mendiknas dalam Kepmen No. 31/2005 mengatur kedudukan LPMP dan PPPG di bawah koordinasi Ditjen PMPTK, dan dalam surat Nomor 170/MPN/OT/2006 mengusulkan refungsionalisasi LPMP dan PPPG.

Hasil RApat Eselon 1 tanggal 4 Agustus 2006 menyepakati bahwa LPMP dan PPPGT Medan ada di bawah koordinasi Ditjen PMPTK. Nama PPPGT berubah menjadi Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) bidang Bangunan dan Listrik sesuai dengan Kepmen No. 8/2007. Dengan perubahan nama ini, maka secara mendsar fungsi lembaga juga berubah. Lembaga tidak lagi sekedar menjadi tempat pendidikan dan pelatihan tetapi menjadi lembaga pengembangan dan pemberdayaan sekolah yang dibina meluas mulai dari Sekolah Dasar hinga Sekolah Lanjutan Atas termasuk Sekolah Menengah Kejuruan.

12. PPPPTK Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Luar Biasa

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Luar Biasa (P4TK TK dan PLB) sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT)di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional di bidang pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan, memiliki tugas melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan khusus di bidang Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Luar Biasa serta turut berperan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan (continous improvement).

Dalam mendukung tujuan pemerintah melakukan upaya penjaminan mutu pendidikan sesuai dengan UUNo. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, lembaga ini harus tanggap menghadapi setiap tantangan dan perubahan yang ada melalui program-program unggulan untuk ketercapaian visi pendidikan Indonesia tahun 2009: Insan Indonesia yang cerdas, aktif, kreatif, dan kompetitif.

Guna mendukung upaya tersebut, P4TK TK dan PLB mempunyai strategi dengan memprioritaskan pada peningkatan mutu SDM internal, merekayasa program-program diklat dan non-diklat bagi pendidik dan tenaga kependidikan, serta menjalin kerjasama dengan mitra nasional dan Internasional.

P4TK TK dan PLB juga berhasil memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 dalam melaksanakan Sistem Manajemen Mutu sebagai komitmen seluruh Sumber Daya Manusia lembaga ini untuk selalu memberikan layanan prima terhadap pelanggan.

C. Fungsi PPPPTK

PPPPTK menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan program pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan;

2. Pengelolaan data dan informasi peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan;

3. Fasilitasi dan pelaksanaan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan;

4. Evaluasi program dan fasilitasi peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan; dan pelaksanaan urusan administrasi PPPPTK.

D. Tugas PPPPTK

Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelelolaan, mengembangan, pengawasan dan pelayanan tehnis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan, serta mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan bidangnya masing-masing, antara lain PPPPTK Bahasa, PPPPTK Pendidikan Jasmani dan Bimbingan Konseling, PPPPTK Bisnis dan Pariwisata, PPPPTK Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial, PPPPTK Matematika, PPPPTK Pertanian, PPPPTK Ilmu Pengetahuan Alam, PPPPTK Seni dan Budaya, PPPPTK Bidang Mesin dan Teknik Industri, PPPPTK Bidang Otomotif dan Elektronika, PPPPTK Bidang Bangunan dan Listrik, dan PPPPTK Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Luar Biasa.

E. Tata Kerja PPPPTK

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, PPPPTK berkoordinasi dengan unit utama di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Kota, dan perguruan tinggi.

Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan PPPPTK dalam melaksanakan tugasnya wajib:

1. Menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi serta bekerja sama

baik dalam lingkup internal maupun eksternal;

2. Melaksanakan akuntabilitas kinerja;

3. Menyusun laporan pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan;

4. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan secara berjenjang.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, Kepala PPPPTK wajib menyampaikan laporan kepada Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan tembusan kepada pimpinan unit utama terkait Kepala PPPPTK menyampaikan hasil fasilitasi peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan kepada pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan pemerintah kota terkait.

F. Kelebihan dan Kekurangan PPPPTK

Kelebiihan PPPPTK antara lain :

1. Meningkatkan kompetensi di bidang pendidikan khusus bagi pendidik dan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan penyelenggara pendidikan

2. Menyediakan tenaga pendidik dan kependidikan secara memadai

Kekurangan PPPPTK

1. Dalam keterbatasan lokasi dan wilayah kerja pusat pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan yang tersebar-sebar


Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 8 Tahun 2007 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

Perpustakaan Sekolah

A. Sejarah Perkembangan Perpustakaan

Perkembangan perpustakaan tidak lepas dari sejarah manusia, karena perpustakaan merupakan produk manusia. Dalam kehidupan mengembara dan bertani, manusia memperoleh pengalaman bahwa bila dia memberi tanda pada sebuah batu, pohon, papan, lempengan serta benda lainnya, ternyata manusia dapat menyampaikan berita ke manusia lainnya. Pesan ini dipahatkan pada batu atau pohon atau benda lainnya, manusia mulai berkomunikasi dengan kelompok lain melalui bahasa tulisan.

Bila kegiatan memberi tanda tersebut berlangsung dari generasi ke generasi berikutnya maupun dari suku ke suku lainnya maka banyak dugaan perpustakaan dalam bentuknya yang sangat sederhana sudah dikenal ketika manusia mulai melakukan kegiatan penulisan ke berbagai benda. Benda itu dapat diteruskan dari generasi ke generasi berikutnya ataupun dapat dibaca suku lain. Walaupun demikian, kita tidak pernah mengtahui kapan perpustakaan pertama kali berdiri. Di bawah ini merupakan keterangan-keterangan mengenai perpustakaan tua di dunia.

1. Sumeria dan Babylonia

Perpustakaan sudah dikenal sejak 3000 tahun yang lalu. Penggalian di bekas kerajaan Sumeria menunjukkan bahwa bangsa Sumeria sekitar 3000 tahun sebelum Masehi telah menyalin rekening, jadwal kegiatan, pengetahuan yang mereka peroleh dalam bentuk lempeng tanah liat (clay tablets). Tulisan yang dipergunakan masih berupa gambar (pictograph), kemudian diterjemahkan ke dalam aksara Sumeria.

Semasa pemerintahan Raja Ashurbanipal dan Assyria (sekitar tahun 668-626 sebelum Masehi) didirikan Perpustakaan kerajaan di ibukota Niniveh, berisi puluhan ribu lempeng tanah liat yang dikumpulkan dari segala penjuru kerajaan. Untuk mencatat koleksi digunakan system subjek serta tanda pengenal pada tempat penyimpanan. Banyak dugaan bawa Perpustakaan ini terbuka bagi kawula kerajaan.

2. Mesir

Pada masa yang hampir bersamaan, peradaban Mesir Kuno pun berkembang. Teks tertulis paling awal yang ada di Perpustakaan Mesir berasal sekitar tahun 40000 SM, namun gaya tulisannya berbeda dengan tulisan sumeria. Orang Mesir menggunakan tulisan yang disebut hieroglyph. Tujuan hieroglyph ialah memahatkan pesan terakhir di monumen karena tulisan dimaksudkan untuk mengagungkan raja sedangkan tulisan yang ada di tembok dan monument dimaksudkan untuk memberi kesan kepada dunia. Perpustakaan Mesir bertambah maju berkat penemuan penggunaan rumput papyrus sekitar tahun1200 SM.

Permukaa lembaran papyrus dapat digunakan sebaga bahan tulis, sedangkan alat tulisnya berupa pena sapu dan tinta. Umumnya tulisan Hierolgyph hanya dipahami oleh pendeta karena itu papyrus banyak ditemukan di kuil-kuil berisi pengumuman resmi, tulisan keagamaan, filsafat, sejarah, dan ilmu pengetahuan. Pengembangan perpustakaan Mesir terjadi semasa raja Khufu, Khafre, dan Ramses II sekitar tahun 1250 SM. Pada saat raja Ramses II memerintah perpustakaan memiliki koleksi sekitar 20.000 buku.

3. Arab

Agama Islam muncul pada abad ke-7. Islam kemudian mulai menyebar ke daerah sekitar Arab. Dengan cepat pasukan Islam menguasai Syria, Babylonia, Mesopotamia, Persia, Mesir, seluruh bagian utara Afrika, serta menyeberang ke Spanyol. Orang Arab berhasil dalam bidang Perpustakaan dan berjasa besar dalam penyebaran ilmu pengetahuan dan matematika ke Eropa.

Dalam Abad ke-8 dan ke-9, tatkala Konstantinopel mengalami kemunduran dalam hal karya sekuler maka Bagdad berkembang sebagai pusat kajian karya Yunani. Ilmuwan Muslim mulai memahami pikiran Aristoteles. Ilmuwan Muslim mengkaji dan menerjemahkan karya filsafat, pengetahuan dan kedokteran Yunani ke dalam bahasa Arab; kadang-kadang dari versi bahasa Syriac ataupun Aramaic. Puncak kejayaan terjemahan ini terjadi semasa pemerintahan Abbasid Al-Ma’mun, yang mendirikan rumah kebijakan pada tahun 810, sebuah lembaga studi yang menggabungkan unsur perpustakaan, akademi, dan biro terjemahan. Dalam penaklukan ke timur, orang Arab berhasil mengetahui cara pembuatan kertas dari orang Cina.

Pada abad ke-8 di Bagdad telah berdiri pabrik kertas. Teknik pembuatan kertas selama hampir lima abad dikuasai orang Arab. Karena harganya murah, banyak, serta mudah ditulis maka produksi buku melonjak dan Perpustakaan pun berkembang.

B. Definisi Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan berasal dari kata ’’Pustaka” menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan WJ. Purwadarminta, kata pustaka artinya buku, sedangkan perpustakaan artinya kumpulan buku (bacaan dsb).Perpustakaan dalam bahasa inggris disebut ”Library” berasal dari bahasa romawiyaitu” Librarium” yang terdiri dari kata Liber artinya buku sedangkan armarium.artinya Lemari. Jadi dilihat dari kata asalnya, berarti lemari yang di dalamnya terdapat kumpulan buku- buku.

Dalam arti tradisional, perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun, perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi, dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri.

Pengertian perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada dalam suatu sekolah yang kedudukan dan tanggung jawabnya kepada kepala sekolah; yang melayani sivitas akademika sekolah yang bersangkutan.

C. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Sekolah

Sebagai perpustakaan yang berada di sekolah, perpustakaan sekolah memiliki tujuan dan fungsi sebagai berikut :

1. Tujuan Perpustakaan sekolah

Menurut Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar (2007 : 3-4), tujuan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:

· Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para siswa.

· Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan pustakawan.

· Menumbuhkembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa.

· Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan pelaksanaan kurikulum.

· Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat membaca dan semangat belajar bagi para siswa.

· Memperluas, memperdalam,dan memperkaya pengalaman belajar para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan.

· Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatan membaca, khususnya buku-buku dan sumber bacaan lain yang bersifat kreatif dan ringan, seperti fiksi, cerpen, dan lainnya.

2. Fungsi Perpustakaan Sekolah

Menurut Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar (2007 : 4-6), perpustakaan sekolah mempunyai empat fungsi umum, yaitu edukatif, informatif, kreasi, dan riset atau penelitian sederhana.

· Fungsi edukatif

Maksudnya secara keseluruhan segala fasilitas dan sarana yang ada pada perpustakaan sekolah, terutama koleksi yang dikelolanya banyak membantu para siswa sekolah untuk belajar dan memperoleh kemampuan dasar dalam mentransfer konsep-konsep pengetahuan, sehingga di kemudian hari para siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya lebih lanjut.

· Fungsi informative

Ini berkaitan dengan mengupayakan penyediaan koleksi perpustakaan yang bersifat ”memberi tahu” akan hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan para siswa dan guru. Melalui membaca berbagai media bahan bacaan yang disediakan oleh perpustakaan sekolah, para siswa dan guru akan banyak tahu tentang segala hal yang terjadi di dunia ini.

· Fungsi rekreasi

Dimaksudkan bahwa dengan disediakannya koleksi yang bersifat ringan seperti surat kabar, majalah umum, buku-buku fiksi, dan sebagainya diha-rapkan dapat menghibur pembacanya di saat yang memungkinkan.

· Fungsi riset atau penelitian

Maksudnya koleksi perpustakaan sekolah bisa dijadikan bahan untuk membantu dilakukannya kegiatan penelitian sederhana. Segala jenis informasi tentang pendidikan setingkat sekolah yang bersangkutan sebaiknya disimpan di perpustakaan sekolah, sehingga jika ada orang yang ingin mengetahuai tentang informasi tertentu tinggal membacanya di perpustakaan.

D. Koleksi Perpustakaan Sekolah

Pada prinsipnya pengembangan koleksi suatu perpustakaan yang baik memerlukan proses yang panjang dan berkesinambungan dari tahun ketahun berikutnya, sepanjang perpustakaan yang bersangkutan melakukan kegiatan dan dana pengembangannya tersedia. Ini membuat pustakawan dan semua pihak yang terkait bekerja keras untuk merealisasikannya. Koleksi yang cukup dan imbang bagi kebutuhan pemakai perpustakaan tidak bisa diciptakan dalam waktu sekejap, tapi harus didukung oleh kegiatan perencanaan yang teratur dan terus menerus.

Sebuah perpustakaan sudah seharusnya mempunyai koleksi yang bisa dimanfaatkan oleh para pemustaka. Hal ini tentu saja sangat erat kaitannya dengan penyebaran informasi yang terkandung di dalam setiap bahan pustaka.

Koleksi sumber daya buku yang sesuai hendaknya menyediakan sepuluh buku per murid. Sekolah terkecil hendaknya memiliki paling sedikit 2.500 judul materi perpustakaan yang relevan dan mutakhir agar stok buku berimbang untuk semua umur, kemampuan dan latar belakang. Paling sedikit 60% koleksi perpustakaan terdiri dari buku nonfiksi yang berkaitan dengan kurikulum.

Di samping itu, perpustakaan sekolah hendaknya memiliki koleksi untuk keperluan hiburan seperti novel populer, musik, dolanan, komputer, kaset video, disk laser video, majalah dan poster. Materi semacam itu dipilih bekerja sama dengan murid agar koleksiperpustakaan mencerminkan minat dan budaya mereka, tanpa melintasi batas wajar standar etika. Koleksi dalam perpustakaan sekolah harus mampu menyajikan alternatif sumber ilmu yang dibutuhkan yang selama ini sulit diakses siswa.

E. Sistem Yang Dipakai Dalam Perpustakaan Sekolah

1. Layanan Sirkulasi

Salah satu kegiatan utama perpustakaan adalah peminjaman buku dan materi lainnya. Kegiatan peminjaman ini sering dikenal dengan nama sirkulasi artinya perputaran buku melalui peminjaman dan pengembalian buku. Pada bagian sirkulasi, khususnya pada meja sirkulasi, sering kali dianggap sebagai ujung tombak jasa perpustakaan, karena pada bagian inilah pelayanan perpustakaan berhadapan dengan pelanggan/peminjam buku. Dengan demikian, kinerja dari staf sirkulasi sangat berpengaruh terhadap citra perpustakaan. Dalam perpustakaan sekolah memakai system Koleksi sirkulasi. Koleksi sirkulasi merupakan system dengan tingkat peminjaman yang sangat tinggi. Ini berarti jumlah yang harus disediakan juga tidaklah sedikit. Disebut dengan sistem koleksi sirkulasi karena sistem ini tersirkulasi atau mengalami siklus perputaran setiap waktu melalui peminjaman dan pengembalian. Hari ini dipinjam besok dikembalikan atau hari ini dikembalikan besoknya sudah dipinjam lagi. Demikian seterusnya sehingga sebuah buku bisa mengalami sirkulasi peminjaman dan pengembalian dalam kurun waktu tertentu.

2. Layanan Teknis

Pelayanan teknis meliputi kegiatan pembinaan koleksi perpustakaan yaitu: pemilihan, pengadaan buku dan inventarisasi buku. Syarat pemilihan buku :

a. Isi karangan berbobot, bahasa yang baik, cetakan yang jelas. Juga harus ditampung usul dan saran masukan baik dari angket, wawancara dan sebagainya sesuai kebijakan badan induk.

b. Jenis koleksi yang lebih menarik minat baca.

Penambahan jumlah eksemplar (copy) sesuai kebutuhan. Pengadaan Buku dilaksanakan dengan membeli, meminta sumbangan dan mendapat hadiah atau tukar menukar.

Selanjutnya setelah buku-buku tersebut tersedia, maka informaasi tentang buku-buku tersebut dapat dimasukan kedalam buku induk. Selanjutnya buku-buku itu diolah dengan kegiatan klasifikasi dan katalogisasi untuk kemudian diatur di rak perpustakaan. Klasifikasi adalah “ Pengelompokan yang sistematis dari sejumlah obyek, gagasan, buku atau benda-benda lain kedalam kelas atau golongan tertentu berdasar ciri-ciri yang sama.

Sebelum kita menempatkan suatu bahan pustaka (buku) pada kelas atau penggolongan yang sesuai, kita perlu mengetahui lebih dahulu subyek apa yang dibahas dalam buku itu, sudut pandang yang dianut oleh penulisnya dan bentuk penyajiannya. Sayangnya hal itu tidak selalu mudah dilaksanakan dalam praktek, sehingga perlu mengetahui dan mempelajari bagaimana cara membaca buku secara teknis. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Judul buku kadang-kadang dengan mudah memberikan petunjuk tentang apa isinya,

2. Daftar isi sebuah buku, apalagi yang cukup terperinci biasanya merupakan petunjuk yang dapat dipercaya tentang subyek buku itu.

3. Apabila dari daftar isi tidak jelas , atau tidak ada daftar isi,bibliografi atau sumber yang dipakai untuk menyusun buku itu dapat memberikan petunjuk yang bermanfaat.

4. Bacalah sepintas lalu Kata pengantar atau Pendahuluan buku itu yang biasanya memberikan informasi tentang sudut pandangan penulis tentang subyeknya,ruang lingkup persoalannya, untuk pembaca yang bagaimana buku itu ditulis dan keterangan lain yang berguna untuk mengklasirnya.

F. Tata Organisasi Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan Sekolah ditinjau dari struktur organisasinya dapat dibagi atas dua kelompok, yaitu Secara makro dan Secara mikro.

Organisasi Perpustakaan Sekolah secara makro menggambarkan kedudukan Perpustakaan Sekolah dalam organisasi sekolah secara keseluruhan.

Sedangkan secara mikro organisasi Perpustakaan Sekolah menggambarkan kedudukan unit unit kerja dalam keseluruhan organisasi Perpustakaan Sekolah.

G. Kondisi Perpustakaan Sekolah

Keberadaan perpustakaan sekolah seharusnya menjadi tempat mencari sumber informasi, menumbuhkan minat baca, membantu menggairahkan semangat belajar, mendorong membiasakan siswa belajar mandiri, dan memberi hiburan yang sehat. Pernyataan ini cukup beralasan karena perpustakaan sekolah berfungsi sebagai sarana edukatif, informatif, riset, dan rekreatif bagi komunitas sekolah. Namun fungsi ini belum berjalan sebagai-mana yang diharapkan karena tidak semua sekolah mempunyai perpustakaan, sementara sekolah yang mempunyai perpustakaan juga belum sepenuhnya dapat memenuhi harapan tersebut. Dari pernyataan di atas dapat digaris bawahi bahwa keadaan perpustakaan sekolah masih belum berkembang dan memerlukan penanganan segera.

Ada banyak hal yang menyebabkan munculnya berbagai permasalahan pada perpustakaan sekolah. Permasalahan ini dapat kita lihat dengan menganalisis dengan SWOC. SWOC merupakan singkatan dari kata Strenghts (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Challenges (tantangan).

1. Strength (kekuatan)

Maksud kekuatan dalam program, serta diakui eksistensi-nya oleh semua pihak (masyarakat).

2. Weaknes (kelemahan)

Maksud kelemahan dalam analisis ini adalah permasalahan yang timbul dari penyelenggaraan program dan hasilnya. Permasalahan merupakan kelemahan yang dapat berubah menjadi tantangan kelancaran pelaksanaan tugas / program

3. Opportunities (peluang)

Maksud peluang dari analisis ini adalah hal-hal atau faktor-faktor dari luar program yang kalau dicermati dan dimanfaatkan dengan baik dapat menjadi tumpuan harapan dimasa depan.

4. Challenges (tantangan)

Maksud tantangan dalam analisis ini adalah hal-hal yang harus diatasi, direbut, diperbaiki dan ditingkatkan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dalam usaha mencapai tujuan

H. Kelebihan dan Kekurangan Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada dalam suatu sekolah yang kedudukan dan tanggung jawabnya kepada kepala sekolah; yang melayani sivitas akademika sekolah yang bersangkutan. Layanan yang biasa diberikan perpustakaan sekolah adalah penyediaan bahan bacaan bagi pengunanya, yaitu siswa, guru dan karyawan. Dalam hal tersebut perpustakaan sekolah mempunyai kekurangan dan kelebihan.

1. Kelebihan perpustakaan sekolah

· Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan murid­murid terhadap membaca.

· Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar murid­murid.

· Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan membaca.

· Perpustakaan sekolah dapat mempercepat penguasaan teknik membaca.

· Perpustakaan sekolah dapat melatih murid­murid ke arah tanggung jawab.

· Perpustakaan sekolah dapat memperlancar murid­murid dalam menyelesaikan tugas­tugas sekolah.

· Perpustakan sekolah dapat membantu guru­guru menemukan sumber­sumber pengajaran.

· Perpustakaan sekolah dapat membantu murid­murid, guru­guru, dan anggota staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Kekurangan perpustakaan sekolah

· Kurangnya pustakawan

sebuah perpustakaan mestilah dikelola oleh seorang pustakawan yang benar-benar memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam mengelola pepustakaan

· Jumlah bukunya maupun judulnya belumlah memadai

· Sekolah perlu memiliki koleksi-koleksi kaset-kaset cerita, VCD atau DVD tentang ilmu pengetahuan yang sekarang ini tersedia seperti koleksinya National Geography

· Membaca belum merupakan program sekolah yang dirancang secara terintegrasi dengan kurikulum lainnya.

· Kurang adanya kepedulian dan partisipasi dari warga sekolah dan komite sekolah untuk memajukan perpustakaan sekolah

I. Simpulan

Perkembangan perpustakaan tidak lepas dari sejarah manusia, karena perpustakaan merupakan produk manusia. Dalam tujuan dan fungsinya, perpustakaan sebagai sumber informasi di sekolah memiliki peran yang penting dalam menunjang kegiatan belajar mengajar.

Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada dalam suatu sekolah yang kedudukan dan tanggung jawabnya kepada kepala sekolah; yang melayani sivitas akademika sekolah yang bersangkutan. Layanan yang biasa diberikan perpustakaan sekolah adalah penyediaan bahan bacaan bagi pengunanya, yaitu siswa, guru dan karyawan.

Dengan adanya perpustakaan sekolah diharapkan dapat memenuhi harapan menjadi tempat mencari sumber informasi, menumbuhkan minat baca, membantu menggairahkan semangat belajar, mendorong membiasakan siswa belajar mandiri, dan memberi hiburan yang sehat. Perpustakaan adalah paru-paru pendidikan atau pengetahuan, karena dengan adanya perpustakanlah siswa dapat mengembangkan keilmuan yang dimilikinya.


Arif, Ikhwan. Konsep dan perencanaan dalam automasi perpustakaan. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada, 2003.

Basuki, Sulistyo. Pengantar ilmu perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1993.

Depdiknas. 2007. Permendiknas No. 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah /Madrasah.

Depdiknas. 2008. Permendiknas No. 25 tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah /Madrasah.