- Tema
: Pati Bumi Mina Tani
- Topik/Bahasan
: Sejarah Kabupaten Pati
Nikmat dan uniknya Nasi Gandul
Alun-Alun Pati
Komponen : Narasi
Wawancara
Obrolan/dialog
Statement
01.
MUSIK : Tune Pembuka : ¼
menit
02.
PENYIAR 1 : Pembuka acara, topik2 1 memit
03.
MUSIK : Selingan ¼
menit
04.
PENYIAR 2 : Sejarah Kabupaten Pati 4 menit
05.
MUSIK : Lagu 3 menit
06.
PENYIAR 1 : Wawancara dengan Penjual Nasi Gandul 2 menit
07.
FX : Suara keramaian Alun-alun Pati dimalam
hari ½ menit
08.
Dialog 3 menit
09.
STATEMENT 1
menit
09. NARASI
PENUTUP 1
menit
11. MUSIK
PENUTUP 3
menit
No
|
Nama
|
Keterangan
|
1
|
Musik
|
Musik pembuka (1/4 menit)
|
2
|
Narator
|
107.5 Teps FM The Voice of Education.
Selamat sore sobat Teps FM dimanapun
berada, berjumpa lagi dengan saya Deni dalam acara “Jelajah Kota Kita”. Selama
20 menit kedepan disini kita akan membahas semua tentang Kota Pati. Yup, Pati
salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki jargon “ Pati Bumi Mina
Tani”
Sobat Teps pasti sedang
bertanya-tanya, apa sih yang unik dan menarik dari kabupaten Pati?
Sesuai dengan jargonnya Pati Bumi
Mina Tani, Pati memiliki keadaan geografis yang beragam. Mulai dari daerah
pesisir, dataran rendah, dan bahkan pegunungan kapur.
Wah unik banget kan kedaan
geografisnya, tidak Cuma dari sisi geografis, dari kebudayaan dan
masyaraktnya juga sangat menarik. Tentunya sobat Teps Fm tambah penasaran
kan? Tapi sabar dulu, jangan kemana-mana ya...sebentar lagi kita akan
mengupas lebih lanjut semua tentang Kota Pati. Jadi stay tune terus di 107,5 Teps Fm voice of education...
(1 1/2 menit)
|
3
|
musik
|
Musik selingan (1/4 menit)
|
4
|
Narator
|
Masih bersama Deni, 107,5 Teps Fm
voice of education. Seperti janji
sebelumya, kali ini kita akan membahas segala sesuatu yang berhubungan dengan
Kota Pati. Sobat Teps FM, kalau bicara tentang suatu daerah atau kota pasti
tidak akan jauh-jauh dari sejarah, tempat wisata, dan kuliner khas
setempat.
Berbicara tentang kota Pati,
pasti tidak terlepas dari sejarah asal muasalnya. Sejarah Kabupaten
Pati berpangkal tolak dari beberapa gambar yang terdapat pada Lambang
Daerah Kabupaten Pati yang sudah disahkan dalam Peraturan Daerah No. 1
Tahun 1971 yaitu Gambar yang berupa: “KERIS RAMBUT PINUTUNG DAN KULUK
KANIRAGA”.
Menurut cerita rakyat dari mulut ke mulut yang
terdapat juga pada kitab Babat Pati dan kitab Babat lainnya dua
pusaka yaitu “KERIS RAMBUT PINUTUNG DAN KULUK KANIRAGA” merupakan lambang
kekuasan dan kekuatan yang juga merupakan simbul kesatuan dan persatuan.
Barangsiapa yang memiliki dua pusaka tersebut, akan
mampu menguasai dan berkuasa memerintah di Pulau Jawa. Adapun yang memiliki
dua pusaka tersebut adalah Raden Sukmayana penggede
Majasemi andalan Kadipaten Carangsoka.
Kevakuman
Pemerintahan di Pulau Jawa
Menjelang akhir abad ke XIII sekitar tahun 1292
Masehi di Pulau Jawa vakum penguasa pemerintahan yang
berwibawa. Kerajaan Pajajaran mulai runtuh, Kerajaan Singasari surut, sedang Kerajaan Majapahit belum berdiri.
Di Pantai utara Pulau Jawa Tengah sekitar Gunung Muria bagian Timur muncul penguasa
lokal yang mengangkat dirinya sebagai adipati, wilayah
kekuasaannya disebut kadipaten.
Ada dua penguasa lokal di wilayah itu yaitu. 1.
Penguasa Kadipaten Paranggaruda,
Adipatinya bernama Yudhapati, wilayah kekuasaannya meliputi
sungai Juwana ke selatan, sampai pegunungan
Gamping Utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Grobogan. Mempunyai putra bernama Raden Jasari. 2. Penguasa Kadipaten Carangsoka,
Adipatinya bernama: Puspa Andungjaya, wilayah
kekuasaannya meliputi utara sungai Juwana sampai pantai Utara Jawa Tengah
bagian timur. Adipati Carangsoka mempunyai
seorang putri bernama Rara Rayungwulan
Kadipaten
Carangsoka dan Paranggaruda Berbesanan
Kedua Kadipaten tersebut hidup rukun dan damai,
saling menghormati dan saling menghargai untuk melestarikan kerukunan dan
memperkuat tali persaudaraan, Kedua adipati tersebut bersepakat untuk
mengawinkan putra dan putrinya itu. Utusan Adipati Paranggaruda untuk
meminang Rara Rayungwulan telah
diterima, namun calon mempelai putri minta bebana agar pada saat pahargyan
boja wiwaha daup (resepsi) dimeriahkan dengan pagelaran wayang dengan dalang
kondang yang bernama “Sapanyana”.
Untuk memenuhi bebana itu, Adipati Paranggaruda
menugaskan penggede kemaguhan bernama YuyurumpungKadipaten Carangsoka dengan
cara menguasai dua pusaka milik Sukmayana di Majasemi. Dengan bantuan Sondong
Makerti kedua pusaka itu dapat dicurinya namun sebelum dua pusaka itu
diserahkan kepada Yuyurumpung, dapat direbut kembali oleh Sondong Makerti
dari Wedari. Bahkan Sondong Majeruk tewas dalam perkelahian dengan Sondong
Makerti. Dan Pusaka itu diserahkan kembali kepada Raden Sukmayana. Usaha
Yuyurumpung untuk menguasai dan memiliki dua pusaka itu gagal. agul-agul
Paranggaruda. Sebelum melaksanakan tugasnya, lebih dulu Yuyurumpung berniat
melumpuhkan kewibawaan
Walaupun demikian Yuyurumpung tetap melanjutkan tugasnya untuk
mencari Dalang Sapanyana agar perkawinan putra Adipati Paranggaruda tidak
mangalami kegagalan (berhasil dengan baik).
Pada Malam pahargyan bojana wiwaha (resepsi)
perkawinaan dapat diselenggarakan di Kadipaten Carangsoka dengan Pagelaran
Wayang Kulit oleh Ki Dalang Sapanyana. Di luar dugaan pahargyan baru saja
dimulai, tiba-tiba mempelai putri meninggalkan kursi pelaminan menuju ke
panggung dan seterusnya melarikan diri bersama Dalang Sapanyana. Pahargyan
perkawinan antara ” Raden Jasari ” dan ” Rara Rayungwulan ” gagal total.
Adipati Yudhapati merasa
dipermalukan, emosi tak dapat dikendalikan lagi. Sekaligus menyatakan
permusuhan terhadap Adipati Carangsoka. Dan peperangan tidak dapat dielakkan.
Raden Sukmayana dari Kadipaten CarangsokaAdipati Paranggaruda,
Yudhapati dan putera lelakinya gugur dalam palagan membela kehormatan dan
gengsinya. mempimpin prajurit Carangsoka, mengalami luka parah dan kemudian
wafat. Raden Kembangjaya (adik kandung Raden Sukmayana) meneruskan
peperangan. Dengan dibantu oleh Dalang Sapanyana, dan yang menggunakan kedua
pusaka itu dapat menghancurkan prajurit Paranggaruda.
Oleh Adipati Carangsoka, karena
jasanya Raden Kembangjaya dikawinkan dengan Rara Rayungwulan kemudian
diangkat menjadi pengganti Carangsoka. Sedang dalang Sapanyana diangkat
menjadi patihnya dengan nama ” Singasari“
Kadipaten
Pesantenan
Untuk mengatur pemerintahan yang semakin luas
wilayahnya ke bagian selatan, Adipati Raden Kembangjaya Kadipaten Pesantenan dengan gelar ” Adipati Jayakusuma di Pesantenan. memindahkan pusat
pemerintahannya dari Carangsoka ke Desa Kemiri dengan mengganti nama.
Adipati Jayakusuma hanya
mempunyai seorang putra tunggal yaitu ” Raden Tambra “. Setelah ayahnya wafat, Raden Tambra diangkat menjadi Adipati
Pesantenan, dengan gelar ” Adipati Tambranegara “. Dalam menjalankan tugas
pemerintahan Adipati Tambranegara bertindak
arif dan bijaksana. Menjadi songsong agung yang sangat memperhatikan nasib
rakyatnya, serta menjadi pengayom bagi hamba sahayanya. Kehidupan rakyatnya
penuh dengan kerukunan, kedamaian, ketenangan dan kesejahteraannya semakin
meningkat.
Kabupaten
Pati
Untuk dapat mengembangkan pembangunan dan memajukan
pemerintahan di wilayahnya Adipati Raden Tambranegara
memindahkan pusat pemerintahan Kadipaten Pesantenan yang semula berada di
desa Kemiri menuju ke arah barat yaitu, di desa Kaborongan, dan mengganti
nama Kadipaten Pesantenan menjadi Kadipaten Pati.
Dalam prasasti Tuhannaru, yang diketemukan di desa
Sidateka, wilayah Kabupaten Majakerta yang tersimpan di musium Trowulan.
Prasasti itu terdapat pada delapan Lempengan Baja, dan bertuliskan huruf Jawa
kuna. Pada lempengan yang keempat antara lain berbunyi bahwa : ….. Raja
Majapahit, Raden Jayanegara menambah gelarnya dengan ABHISEKA WIRALANDA
GOPALA pada tanggal 13 Desember 1323 M. Dengan patihnya yang setia dan berani
bernama DYAH MALAYUDA dengan gelar RAKAI, Pada saat pengumuman itu bersamaan
dengan pisuwanan agung yang dihadiri dari Kadipaten pantai utara Jawa Tengah
bagian Timur termasuk Raden Tambranegara berada di dalamnya.
Pati Bagian
dari Majapahit
Raja Jayanegara dari Majapahit mengakui wilayah kekuasaan para
Adipati itu dengan memberi status sebagai tanah predikan, dengan syarat bahwa
para Adipati itu setiap tahun harus menyerahkan Upeti berupa bunga.
Bahwa Adipati Raden Tambranegara juga
hadir dalam pisuwanan agung di Majapahit itu terdapat juga dalam Kitab
Babad Pati, yang disusun oleh K.M. Sosrosumarto dan S.Dibyasudira,
diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,
1980. Halaman 34, Pupuh Dandanggula pada : 12 yang lengkapnya
berbunyi : ….. Tan alami pajajaran kendhih, keratonnya ing tanah Jawa
angalih Majapahite, ingkang jumeneng ratu, Brawijaya ingkang kapih kalih, ya
Jaka Pekik wasta, putra Jaka Suruh, Kyai Ageng Pathi nama, Raden Tambranegara sumewa
maring Keraton Majalengka.
Artinya Tidak lama kemudian Kerajaan Pajajaran
kalah, Kerajaan Tanah Jawa lalu pindah ke Majapahit, adapun yang menjadi rajanya
adalah Brawijaya II, yaitu Jaka Pekik namanya,
putranya Jaka Suruh. Pada waktu itu Kyai Ageng Pati,
yang bernama Tambranegara menghadap ke Majalengka, yaitu Majapahit.
Berdasarkan hal tersebut, jelaslah bahwa Raden Tambranegara Adipati Pati turut serta hadir dalam pisowanan
agung di Majapahit. Pisowanan agung yang dihadiri
oleh Raden Tambranegara ke
Majapahit pada tanggal 13 Desember 1323, maka diperkirakan bahwa pindahnya Kadipaten Pesantenan dari Desa Kemiri ke Desa
Kaborongan dan menjadi Kabupaten Pati itu pada bulan Juli dan Agustus 1323 M
(Masehi). Ada tiga tanggal yang baik pada bulan Juli dan Agustus 1323
yaitu : 3 Juli, 7 Agustus dan 14 Agustus 1323.
Hari Jadi
Pati
Kemudian diadakan seminar pada tanggal 28 September
1993 di Pendopo Kabupaten Pati yang dihadiri oleh para perwakilan
lapisan masyarakat Kabupaten Pati, para guru sejarah SLTA se Kabupaten
Pati, Konsultan, Dosen Fakultas Sastra dan Sejarah UNDIP Semarang, secara
musyawarah dan sepakat memutuskan bahwa pada tanggal 7 Agustus 1323 sebagai
hari kepindahan Kadipaten Pesantenan di Desa Kemiri ke Desa Kaborongan
menjadi Kabupaten Pati.
Tanggai 7 Agustus 1323 sebagai HARI JADI KABUPATEN PATI telah
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor : 2/1994 tanggal
31 Mei 1994, sehingga menjadi momentum HARI JADI KABUPATEN PATI dengan
surya sengkala ” KRIDANE PANEMBAH GEBYARING BUMI ” yang bermakna ” Dengan
bekerja keras dan penuh do’a kita gali Bumi Pati untuk meningkatkan
kesejahteraan lahiriah dan batiniah “. Untuk itu maka setiap tanggal 7
Agustus 1323 yang ditetapkan dan diperingati sebagai ” HARI JADI KABUPATEN PATI “.
Nah sobat Teps, itu tadi sejarah singkat tentang
Kabupaten Pati, ternyata sejarahnya menarik sekali ya...
Setelah mengupas tentang sejarah Kota Pati, kita
akan membahas tentang kuliner khas Pati,
hem...bikin penasaran kan?tapi sabar dulu kita dengerin lagu aru dari
Trax yang berjudul “OH my Godness’...jangan kemana-mana ya, stay tune terus di 107,5 Teps Fm voice of education........
|
5
|
Musik
|
Lagu (3 menit)
|
6
|
Narator
|
107, 5 Teps Fm voice of education. Setelah tadi kita
sudah membahas tentang sejarah kota Pati, kali ini kita akan membahas tentang
Nasi Gandul. Yup... makanan yang udah legendaris dan jadi identitas kota
Pati. Sobat Teps FM pasti penasaran kan, apa itu nasi gandul dan kok bisa sih
namanya nasi gandul?
Ok gak usah lama-lama lagi, di
studio Teps FM sudah hadir Pak Laspin. Beliau adalah seorang penjual nasi
gandul yang cukup terkenal di Pati.
Selamat sore Pak...
|
7
|
Pak Laspin
|
Selamat sore
|
8
|
Narator
|
Langsung aja ini Pak, saya dan
sobat Teps Fm tentunya pegen tahu dan penasaran apa sih nasi gandul itu pak?
|
9
|
Pak Laspin
|
Nasi gandul itu nasi putih yang
disiram dengan kuah sayur gandul yang diberi potongan daging sapi yang dibuat
empal. Lha sayur gandul itu perpaduan antara sayur pindang dan rawon..
|
10
|
Narator
|
Wah udah kebayang enaknya...la
kok bisa disebut nasi gandul itu sejarahnya bagaimana Pak?
|
11
|
Pak Laspin
|
Kalau masalah itu, sebenarnya begini...dalam
penyajiannya, piring yang digunakan terlebih dahulu dilapisi dengan daun
pisang jadi nasi dan kuah gandul tidak langsung menyentuh piring. Makannya
disebut nasi gandul. La wong nasi dan kuahnya gemandul diatas daun pisang..
|
12
|
Narator
|
Ow..jadi begitu ya pak, tak kira
nasinya digantung apa diiket makannya disebut nasi gandul...hehehe
Satu lagi yang mau saya tanyakan
Pak, kalau kita berkunjung ke warung nasi gandul ada satu hal unik lagi,
kenapa daging empalnya dipotong pakai gunting Pak kenapa gak pakai pisau
saja?
|
13
|
Pak Laspin
|
Selaian sebagai ciri khas, kalau
pakai gunting akan lebih cepat. Jadi kami terbiasa memakai gunting saat
memotong daging dalam menyajikan nasi gandul.
|
14
|
Narator
|
Hem...benar-benar unik ya Pak,
jadi tambah penasaran. Kapan-kapan kalau saya mampir ke Pati bisa dapet
gratisan di warungnya Pak Laspin ne..hehehe
Kalau begitu terimakasih atas
informasinya pak, sobat Teps FM jadi tahu banyak hal tentang nasi gandul..
|
15
|
Pak Laspin
|
Tentu, kapan-kapan langsung
mampir saja...
|
16
|
Narator
|
Ok sobat Teps Fm itu tadi
perbincangan kita dengan Pak Laspin tentang apa sih nasi Gandul itu? Tentunya
sobat Teps udah bisa mulai tahu dan dan bisa membayangkan bagaimana nasi
gandul itu, atau malah udah pengen banget nyobain nasi gandul...eits sabar
dulu setelah ini masih banyak hal-hal unik tentang Kota Pati yang akan kita
kupas tuntas. Jadi jangan kemana-mana stay
tune terus di 107,5 Teps Fm voice
of education....
|
17
|
Musik
|
Musik selingan (1/4 menit)
|
18
|
Narator
|
107,5 Teps FM voice of education... Sobat Teps,
seperti janji saya sebelumnya, setelah tadi kita membahas tentang makanan
khas kota Pati, gak lengkap rasanya kalau kita gak membahas tempat nongkrong
paling favorit di Kota Pati. Seperti kota-kota lainnya, Pati juga punya
tempat tongkrongan favorit yang selalu ramai tiap harinya...Kayaknya sobat
Teps udah penasaran atau udah bisa nebak?
Bener banget, tempat yang paling
asik buat nongkrong dimalam hari ya di Alun-alun Pati. Alun-alun Pati dikenal
sebagai pusat jajanan sehingga pas dijadikan tempat menghabiskan waktu luang
sambil berwisata kuliner.
Biar sobat Teps lebih jelas tentang seberapa
asiknya jalan-jalan di Alun-alun Pati, kita simak perbincangan antara Nita ,
Galuh dan Tara...
|
19
|
Nita
|
Tugas udah selesai, besok juga
hari libur...enaknya ngapain ya? Bosen dikos terus....
|
20
|
Tara
|
Gimana kalau kita jalan-jalan ke mall? Cuci mata...
|
21
|
Galuh
|
Kalau jalan-jalan ke mall udah biasa, gimana kalau kita
jalan-jalan ke alun-alun aja...cari suasana baru plus wisata kuliner,
Jarang-jarang kan kita ke
Alun-alun malem hari?
|
22
|
Nita
|
Ide yang bagus tu, udah lama juga
gak ke Alun-alun Pati...kangen juga makan nasi Gandul disana...
|
23
|
Tara
|
Tapi kan rame, males ah
sesak-sesaka...tar kalau ada copet gimana?
|
24
|
Galuh
|
Ah kamu ini orangnya paranoit
aja, disana aman kok...yang penting kita waspada aja
|
25
|
Tara
|
Emang di Alun-alun Pati ada apa
aja to, aku kan bukan orang asli sini...jadi belum pernah kesana, hehehe
|
26
|
Galuh
|
Gimana jelasinnya ya, pokoknya
disana banyak pedagang kaki lima yang jualan macem-macem. Mulai dari sendal,
sepatu, kaos, tas, kaos, terus yang paling seru...disana banyak penjual
makanan, mulai dari seafood, bakso, pempek, nasi gandul, dan masih banyak
lagi...
|
27
|
Tara
|
Ow...rame juga ya ternyata
|
28
|
Nita
|
Ah udah gak usah debat-debatan
lagi, mending kita cepet-cepet ke Alun-alun aja...temenku barusan sms,
katanya lagi ada band “Kotak” di Alun-alun Pati...
|
29
|
Tara
|
Yang bener? Ya udah aku
ikut.........
|
30
|
Narator
|
Itu tadi dialog antara Nita,
Galuh dan Tara tentang Alun-Alun Kota Pati. Seru juga ya...Jadi gak sabar pengen
maen ke Pati ne, hehehe
Sobat Teps, ngomong-omang soal
gak sabar udah ada yang gaksabar pengen cepet-cepet diputer ne,
Udah gak usah lama-lama lagi,
Shinee dengan single terbarunya
“Hello” check this out...
|
31
|
Musik
|
Lagu (3 menit)
|
32
|
Narator
|
107,5 Teps FM voice of education..kembali lagi
bersama saya Deni dalam acara “Jelajah Kota Kita” setelah tadi kita mengupas
tuntas tentang Kabupaten Pati, ternyata kota kecil di Pantai Utara Jawa ini
punya banyak hal yang menarik untuk kita ketahui ya, supaya sobat teps FM
lebih jelas kita simak bebrapa tanggapan dari Kepala Dinas Kebudayaan
Kabupaten Pati
|
33
|
Ka Dinas Kebudayaan Kab. Pati
|
Kabupaten Pati merupakan
Kabupaten yang memiliki beragam pesona yang sayang untuk dilewatkan. Berbagai
objek wisata sejarah dan alam yang sayang untuk dilewatkan dan kekayaan
kuliner yang hanya dapat ditemukan di Kabupaten Pati, jadi jangan lupa
luangkan waktu anda untuk berkunjung dan berkunjung kembali di Kabupaten
Pati.
|
34
|
Narator
|
Sobat Teps itu tadi ulasan tentang
Kabupaten Pati, semoga informasi tadi dapat bermanfaat buat sobat Teps FM. Gak
terasa udah 20 menit berlalu ya... Sebagai lagu penutup, kita dengarkan lagu
terbaru dari SNSD yang berjudul “Hood”
Ketemu lagi di stasiun dan chanel yang sama minggu depan 107,5 TEP FM The Voice Of Education.”
See
a.......
|