Lokasi |
SMK PGRI 2 Taman |
Lingkup Pendidikan |
SMK |
Tujuan yang ingin dicapai |
Meningkatkan keaktifan
peserta didik melalui model pembelajaran Project Base Learning pada materi mengklasifikasikan jenis-jenis media audio visual
dengan menggunakan model pembelajaran inovatif yang mengimplementasikan pembelajaran HOTS, TPACK,
4C dan berbasis proyek dan
Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK) |
Penulis |
Farri Salsabilla, S.Pd |
Tanggal |
20 Desember 2022 |
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah,
mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan
tanggung jawab anda dalam praktik ini. |
Kondisi yang menjadi latar
belakang masalah dari praktik pembelajaran ini adalah: 1. Siswa kurang aktif dalam
mengikuti pembelajaran Peserta didik kurang dilibatkan untuk belajar
bersama kolaborasi
antara guru dan peserta didik,
media yang kurang menarik terkesan monoton tidak variatif, inovatif dan variatif dalam
penyajiannya 2. Pembelajaran yang
dilakukan belum terpusat pada siswa Pembelajaran kurang memanfaatkan kegiatan di
LKPD
dalam setiap proses pembelajaran,
kurang memanfaatkan TPACK dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran kurang
berpusat kepada peserta didik, peserta didik lebih banyak mendengar
penjelasan dari guru. 3. Metode mengajar guru yang
monoton cenderung masih text book Selama ini
juga proses pembelajaran masih berfokus pada penguasaan pengetahuan
kognitif masih rendah yaitu: level C1 (mengingat), level C2 (memahami)
dan C3 (Aplikasi). Guru belum terbiasa melaksanakan pembelajaran (PH,PTS,PAS)
yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi HOST (higher
order thinking Skills. Pentingnya Membagikan
Paktik Pembelajaran Inovatif: 1. Praktik pembelajaran
inivatif ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi Bapak/Ibu guru lain
bahwa model pembelajaran inovatif 2. Praktik pembelajaran ini
diharapkan bisa memotivasi guru lain untuk mendesain dan melaksanakann
pembelajaran yang kreatif dan inovatif. yang sesuai implementasi kurikulum 2013 dan
kurikulum merdeka baik dengan model pembelajaran Discovery/Inquiry Learning, model Problem-based Learning (PBL), maupun model
Project based Learning (PJBL). Diharapkan dengan model pembelajaran inovatif
dapat membentuk perilaku saintifik, perilaku
sosial, dan mengembangkan rasa keingintahuan sehingga peserta didik lebih
nyaman dan merdeka sesuai kodrat dan zamannya. 3. Memenuhi penugasan dalam
PPG Dalam Jabatan Kategori 1 Gelombang 2 LPTK UNJ Tahun 2022 Peran & Tanggung Jawab: 1. Peran a. Sebagai seorang guru yang
memiliki tupoksi yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai dan mengevaluasi peserta didik. b. Sebagai seorang peneliti
dalam pendidikan adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. 2. Tanggung jawab a. Sebagai seorang guru,
tanggung jawab saya adalah melaksanakan semua tahapah atau fase-fase
pembelajaran inovatif (mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif, yang
terintegrasi dengan TPACK, 4C, Literasi, HOTS, dan PPK, serta dengan
menggunakan metode pembelajaran diskusi kelompok dan presentasi hasil kerja
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif ]sampai dengan
melakukan evaluasi dan menganalisisnya untuk dijadikan bahan refleksi agar
kualitas pembelajaran menjadi semakin baik. b. Sebagai seorang peneliti, tanggung jawab saya adalah menyampaikan hasil
penelitian yang sudah saya laksanakan |
Tantangan
: Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai
tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat, |
Tantangan: 1.
Keterbatasan pengetahuan guru akan model
pembelajaran inovatif (model
Project Based Learning)
secara mendalam. Selama ini kegiatan proyek yang saya lakukan
hanya berorientasi terhadap produk yang dihasilkan saja,
sehingga penilaian hanya pada hasil
(produk) saja padahal penilaian proses
juga dapat diambil
selama kegiatan proyek
tersebut berlangsung. 2.
Menyusun perangkat pembelajaran inovatif (model Project Based Learning), meliputi silabus, RPP, bahan ajar, PPT, LKPD, desain proyek, dan instrumen penilaian. 3.
Kemampuan guru kurang dalam
pengelolaan waktu dalam
proses pembelajaran untuk
memaksimalkan proses pembelajaran mulai dari kegiatan pendahuluan, inti,
penutup, serta pelaksanaan setiap sintaks dari Project
Based Learning (PjBL) 4.
Guru
belum memiliki semangat yang konsisten untuk
belajar hal-hal baru melalui jurnal-jurnal
ilmiah pendidikan. 5.
Masih rendahnya keinginan guru untuk
membuat dokumen portofolio mengenai praktik pembelajaran inovatif yang sudah dilakukan. 6.
Guru
jarang memfasilitasi peserta didik dengan memberikan
soal HOTs sebagai soal rutin untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. 7.
Dibutuhkannya
usaha yang lebih tinggi dari guru untuk
mengkondisikan peserta didik agar dapat mengikuti
pembelajaran inovatif (model Project Based
Learning) dengan baik 8.
Peserta didik
belum terbiasa belajar
dengan menggunakan model
pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Pihak yang Terlibat: 1.
Saya (Farri Salsabilla,S.Pd) sebagai
guru mata pelajaran & peneliti; 2.
Dosen Pembimbing LPTK UNJ (Bapak Dr. Indo Moerdi Suroso, M.Sn) 3.
Guru Pamong
(Ary Agung Wibowo, S.S.n) 4.
Kepala
SMK PGRI 2 Taman (sekolah mitra) 5.
Peserta didik kelas XII MM
1; 6.
Kepala
Program Studi DKV (Saeful Anwar, S.Pd) 7.
Bapak/Ibu Guru dan Staff TU SMK PGRI 2 Taman |
Aksi
: Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi
tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa
saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini |
Langkah-Langkah
Menghadapi Tantangan: Dalam menghadapi tantangan yang ada dan mencapai
tujuan yang diinginkan, penulis melakukan langkah-langkah sebagi berikut: 1. Mempelajari tentang model pembelajaran inovatif
secara intensif. 2. Memilih model pembelajaran inovatif Strategi
yang digunakan dalam pemilihan model pembelajaran inovatif adalah dengan
mengadopsi sintaks Model Project Based Learning (PjBL) yang mengarah pada
pembelajaran yang mengimplementasikan HOTS dan pemecahan masalah. Proses
pemilihan model pembelajaran adalah melalui kajian literatur dan wawancara
dengan pakar dan teman sejawat. Guru mempelajari model Project Based
Learning, mempelajari karakteristik peserta didik melalui kemampuan awal,
kebiasaan dan gaya belajar peserta didik yang dilihat pada pembelajaran sebelumnya.
Serta mempelajari karakteristik materi Program Linear. 3.
Merancang dan menyusun perangkat pembelajaran inovatif a.
Menyusun
RPP, bahan ajar, LKPD, PPT Interaktif, desain proyek dan Instrumen Penilaian
yang sesuai model Project Based Learning. b.
Pada penyusunan
RPP, bahan ajar, dan LKPD dibuat menarik yang terintegrasi TPACK, 4C, dan
HOTS. c.
Penyusunan
media yaitu menggunakan aplikasi
yang digunakan adalah microsoft power point. Proses pembuatan media
pembelajaran inovatif dibuat sendiri oleh guru. Pihak
yang Terlibat: 1.
Saya
(Farri Salsabilla,S.Pd) sebagai guru mata pelajaran & peneliti; 2.
Dosen
Pembimbing LPTK UNJ (Bapak Dr. Indo Moerdi Suroso, M.Sn) 3.
Guru
Pamong (Ary Agung Wibowo, S.S.n) 4.
Kepala SMK
PGRI 2 Taman (sekolah mitra) 5.
Peserta
didik kelas XII MM 1; 6.
Kepala
Program Studi DKV (Saeful Anwar, S.Pd) |
Refleksi
Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah
yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain
terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan
atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari
keseluruhan proses tersebut |
Dampak dari penerapan media
presentasi interaktif dan model pembelajaran PJBL (Project Based Learning) membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran,
lebih mudah menuangkan dan
mengembangkan ide berpikir mereka, serta peserta didik mampu berkolaborasi
secara tim untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Begitu pula respon
dari pihak lain terhadap penggunaan media dan model ini sangat membantu
peserta didik dalam mengembangkan ide dan alur berpikir kritis mereka. |