Rabu, 13 Oktober 2010

Tujuan dan Implikasi Filsafat Ilmu


Tujuan dan Implikasi Filsafat Ilmu


Filsafat ilmu merupakan tinjauan kritis tentang semua ilmu dan diselesaikan kompetensinya. Filsafat ilmu juga merupakan cabang penegetahuan filsafati yang menelaah sistematus menegenai sifat dasar ilmu, metode, konsep, dan praanggapan, serta letaknya dalam kerangka umum dari cabang pengetahuan intelektual. ( C. Benyamin ) Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia ( The Liang Gie, 2004:61).

Tujuan Filsafat Ilmu
Pada dasrnya tujuan filsafat ilmu adalah sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga orang menjadi kritis terhadap kegiatan ilmiah. Dalam hal ini dimaksudkan bahwa seorang ilmuwan harus memiliki sikap kritis terhadap bidang ilmu yang digelutinya, sehingga dapat menghindarkan diri dari sikap solipsistic. Solipsistik adalah pola sikap yang mengganggap dirinya paling benar. Mendalami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh dapat memahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu, mendorong pada calon ilmuan dan iluman untuk konsisten dalam mendalami ilmu dan mengembangkanya. Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan, dan kemajuan ilmu di berbagai bidang, sehingga kita dapat gambaran tentang proses ilmu kontemporer secara histories, serta sebagai untuk usaha merefleksi, menguji, mengkritik asumsi dan metiode keilmuan dan memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan. Oleh karenannya setiap metode keilmuan yang dikembangkan harus dapat dipertanggungjawabkan.

Implikasi Filsafat Ilmu
Implikasi merupakan hubungan atau keterlibatan. Teknologi kini telah merambah pada dunia yang lain yakni pendidikan. Missal, kolaborasi antara dunia pendidikan dan teknologi yakni i-learning. Dengan adanya hal tersebut menunjukka bahwa dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan telah mengalmi metamorfosis. Perubahan-perubahan tersebut tak lain juga didasari oleh pemikiran filsafat. Dengan hal ini diharapkan segala jenis bentuk pendidikan yang positif dapat dirasakan oleh setiap manusia dimanapun berada.
Bagi seorang yang mempelajari filsafat ilmu diperlukan pengetahuan dasar yang memadai tentang ilmu. Baik ilmu alam maupun ilmu sosial, sehingga antar ilmu dapat saling menyapa, serta menyadarkan seorang ilmuwan agar tidak terjebak ke dalam pola pikir “menara-gading”. Yakni hanya berpikir murni dalam bidangnya tanpa mengkaitkannya dengan kenyataan yang ada di luar dirinya.



http://senyum19.multiply.com/journal/item/19/Filsafat_Ilmu
http://filsafat-ilmu.blogspot.com/2008/01/catatan-ringan-filsafat-ilmu.html
http://ratnopunya.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar