Kamis, 01 Juli 2010

Multimedia Pembelajaran Interaktif-web

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tahun 2010, pemanfaatan ICT sebagai media peningkatan mutu pembelajaran semakin meningkat dengan pesat, salah satu yang paling banyak digunakan adalah multimedia pembelajaran interaktif. apa itu Multimedia pembelajaran interaktif?
Multimedia adalah satu kata yang sebenarnya tidak mudah untuk didefinisikan. Para ahli menganggap bahwa kata “multimedia” sebenarnya wujud barang nyatanya tidak berbentuk. Namun demikian perlu menyimak berbagai batasan pengertian tentang multimedia yang diberikan oleh banyak pakar di bidang tersebut.
Pengembang pembelajaran, sivitas akademika dan praktisi MPI mulai memperhatikan tentang pengembangan Computer-Based Intruction. Pada awal tahun sembilan puluhan, implementasi Computer Based Intruction lebih ditekankan pada Computer-Assisted Instruction (CAI). Pada saat itu, pengembangan CAI diaplikasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer universal seperti Basic, Turbo Basic, Pascal, Turbo Pascal dlsb. Dengan keterbatasan bahasa pemrograman yang digunakan pada saat itu, produk CAI kurang menarik minat belajar siswa karena lebih banyak mengeksploitasi unsur media terbatas, yaitu teks dan grafik. Model pengembangan program CAI tersebut menjadi acuan dasar dalam pengembangan program multimedia pembelajaran interaktif.


B. Tujuan
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami tentang;
1. Pengertian multimedia pembelajaran
2. Pengertian multimedia pembelajaran interaltif, dan
3. Pembelajaran berbasis multimedia pembelajaran interaktif.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Multimedia Pembelajaran
1. Pengertian Multimedia Pembelajaran
Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu:
a. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh penguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film.
b. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, dll.
Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar. Belajar dalam pengertian aktifitas mental siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yangbersifat relatif konstan. Dengan demikian aspek yang menjadi penting dalam aktifitas belajar adalah lingkungan. Bagaimana lingkungan ini diciptakan dengan menata unsur‐unsurnya sehingga dapat mengubah perilaku siswa.
Dari uraian di atas, apabila kedua konsep tersebut kita gabungkan maka multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang dignakan dalam proses pembelajran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang piliran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali.
2. Manfaat Multimedia Pembelajaran
Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan prises belajar mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan. Manfaat di atas akan diperoleh mengingat terdapat keunggulan dari sebuah multimedia pembelajaran, yaitu:
a. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri, elektron dll.
b. Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan ke sekolah, seperti gajah, rumah, gunung, dll.
c. Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan berlangsung cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin, beredarnya planet Mars, berkembangnya bunga dll.
d. Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju, dll.
e. Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung berapi, harimau, racun, dll.
f. Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.

3. Karakteristik Media dalam Multimedia Pembelajaran
1. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual.
2. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna.
3. Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan oran lain.

4. Format Multimedia Pembelajaran
Format sajian multimedia pembelajaran dapat dikategorikan ke dalam lima kelompok sebagai berikut:


a. Tutorial
Format sajian ini merupakan multimedia pembelajaran yang dalam penyampaian materinya dilakukan secara tutorial, sebagaimana layaknya tutorial yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi yang berisi suatu konsep disajikan dengan teks, gambar, baik diam atau bergerak dan grafik.
b. Drill dan Practise
Format ini dimaksudkan untuk melatih pegguna sehingga memiliki kemahiran dalam suatu keterampilan atau memperkuat penguasaan sutu konsep. Program menyediakan serangkaian soal atau pertanyaan yang biasanya ditampilkan secara acak, sehingga setiap kali digunakan makan soal atau pertanyaan yang tampil selalu berbeda, atau paling tidak dalam kombinasi yang berbeda.
c. Simulasi
Multimedia pembelajaran dengan format ini mencoba menyamai proses dinamis yang terjadi di dunia nyata, misalnya untuk mensimulasikan pesawat terbang, di mana pengguna seolah‐olah melakukan aktifitas menerbangkan pesawat terbang, menjalankan usaha kecil, atau pengendalian pembangkit listrik tenaga nuklir dan lain‐lain.
d. Percobaan atau Eksperimen
Format ini mirip dengan format simulasi, namjun lebih ditujukan pada kegiatan-kegiatan yang bersifat eksperimen, seperti kegiatan praktikum di laboratorium IPA, biologi atau kimia.
e. Permaianan
Tentu saja bentuk permaianan yang disajikan di sini tetap mengacu pada proses pembelajaran dan dengan program multimedia berforat ini diharapkan terjadi aktifitas belajar sambil bermain. Dengan demikian pengguna tidak merasa bahwa mereka sesungguhnya sedang belajar.



B. Multimedia Pembelajaran Interaktif
1. Pengertian Multimedia Pembelajaran Interaktif
Kata “multimedia” dapat diartikan sebagai perpaduan harmonis antara berbagai media, baik teks (reguler maupun hypertext), gambar, grafik, diagram, audio, video/film, dan animasi, yang dikemas secara sinergis untuk mencapai tujuan (pembelajaran) tertentu (Uwes, 2007). Sedangkan kata “interaktif” dapat dimaknakan bahwa:
a. Dalam proses pembelajaran dengan multimedia tersebut adanya pengkondisian agar siswa (sebagai user) berinteraksi secara aktif dan mandiri, misalnya: siswa berinteraksi dengan sebuah program.
b. Siswa berinteraksi dengan mesin, misalnya mesin pembelajaran, simulator, laboratorium bahasa, atau terminal komputer.
c. Bentuk interaksi yang mengatur interaksi antar siswa secara teratur tetapi tidak terprogram (Hanley and Ullmer, 1981).
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa multimedia pembelajaran interaktif adalah segala sesuatu baik hardwaren maupun software yang mamapu mengkondisikan siswa berinteraksi secara aktif dan mandiri dengan seperangkat pesan-pesan pembelajaran yang terkemas secara harmonis baik teks, maupun hypertext, terpadu dengan gambar-gambar, suara, video/film, dan animasi untuk kepentingan pencapaian tujuan-tujuan pembelajaran tertentu.

2. Model Pengembangan Computer Based Intructional
Seels dan Richey (1994:31) secara eksplisit menjelaskan bahwa Instructional Systems Design merupakan prosedur yang terorganisir yang mencakup langkah-langkah menganalisis, mendesain, mengembangkan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran. Dalam mengembangkan sistem pembelajaran, maka pengembang MPI harus menetapkan lebih dulu model pengembangan sistem instruksional yang akan digunakan sebagai acuan prosedur pengembangan. Dengan menetapkan model pengembangan sistem instruksional, pengembang akan menetapkan kapan proses pengembangan akan berakhir. Apakah pengembang hanya sekedar memvalidasi program oleh ahli media, ahli desain instruksional dan ahli materi ajar, atau sampai tahapan evaluasi formatif dan/atau bahkan hingga tahapan evaluasi dampak.
Reeves dan Hedberg (1997) dalam Rob Phillips (1997) menjelaskan terdapat empat masalah pokok yang harus dijawab para pengembangan MPI. Pemilihan permasalahan penelitian MPI akan menentukan prosedur pengembangan, khususnya pada tahapan evaluasi.

Tabel 1. Permasalahan dan Jenis Evaluasi Penelitian Pengembangan MPI
No Masalah Penelitian Jenis Evaluasi
1 Apakah program dapat dijalankan? Evaluasi dokumen
2 Apakah siswa dapat menggunakan program? Evaluasi Formatif
3 Sejauhmana siswa efektif untuk belajar dengan program tersebut? Evaluasi Sumatif
4 Sejauhmana program mampu memberikan retensi
kemampuan kepada siswa untuk rentang waktu tertentu? Evaluasi Dampak
Sumber : Adaptasi dari Rob Phillips (1997)
Soulier (1988) dalam bukunya The Design and Development of Computer Based Instruction menjelaskan bahwa tahapan pengembangan Computer Based Instruction (CBI) terdiri dari plan, development, dan evaluation. Hannafin dan Peck (1988), bahwa tahapan pengembangan pembelajaran berbantuan komputer untuk pembelajaran meliputi tahap penilaian kebutuhan, tahap perancangan, serta tahap pengembangan dan implentasi.
3. Komponen Pengembangan MPI
Menurut Simonson dan Thompson (1994) ada enam aspek yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan program MPI, meliputi :
a. Umpan balik
Siswa setelah memberikan respon harus segera diberi umpan balik. Umpan balik bisa berupa komentar, pujian, peringatan atau perintah tertentu bahwa respon siswa tersebut benar atau salah. Umpan balik akan semakin menarik dan menambah motivasi belajar apabila disertai ilustrasi suara, gambar atau video klip.


b. Informasi
Kemajuan belajar harus juga diberikan kepada siswa baik selama kegiatan belajarnya atau setelah selesai suatu bagian pelajaran tertentu. Misalnya adal;ah pemberitahuan jumlah skor yang benar dari sejumlah soal yang dikerjakan. Program juga perlu memberitahu materi apa yang akan dikerjakan dengan benar, dan apa saja yang dijawab salah.
c. Percabangan
Percabangan adalah strategi memberikan beberapa alternatif jalan yang perlu ditempuh oleh siswa dalam kegiatan belajarnya melalui program MPI. Program memberikan percabangan berdasarkan respon siswa. Misalnya, siswa yang selalu salah dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang materi tertentu, maka program harus merekomendasikan untuk mempelajari lagi bagian tersebut. Model percabangan yang lain adalah bisa dikontrol oleh siswa, yaitu pada saat siswa sedang mempelajari suatu topik, pada bagian tertentu yang dirasakan sulit bisa diberi tanda khusus sehingga bila diinginkan siswa bisa memperoleh informasi lebih lanjut dan kemudian kembali ke topik semula.
d. Penilaian
Program MPI yang baik harus dilengkapi dengan aspek penilaian. Untuk mengetahui seberapa jauh siswa memahami materi yang dipelajari, pada setiap subtopik siswa perlu diberi tes atau soal latihan. Hasil penilaian bila perlu bisa terakomodasi secara otomatis, sehingga guru bisa memonitor diwaktu yang lain.
e. Monitoring Kemajuan
Program MPI akan lebih efektif bila selalu memberi informasi kepada siswa pada bagian mana di sedang bekerja dari materi yang sedang dipelajari, apa yang akan dipelajari berikutnya dan yang akan dicapai setelah selesai nanti. Penyampaian tujuan yang jelas pada awal materi akan berkorelasi dengan pencapaian hasil belajar program MPI. Sebelum mengerjakan suatu materi, siswa diberi ulasan singkat materi sebelumnya. Dan sebelum mengakhiri, siswa diberi pula ulasan tentang materi yang akan datang.


f. Petunjuk
Guru yang baik adalah yang bisa memberikan petunjuk kepada siswa ke arah mencapaian jawaban yang benar. Demikian juga program MPI yang efektif adalah yang bisa melakukan hal seperti itu. Disamping ada petunjuk dalam program MPI agar siswa bisa menggunakan atau mengoperasikan program secara individual dengan mudah tanpa bantuan orang lain. Dan apabila mendapat kesulitan, siswa bisa memanggil “Help” menu dari program tersebut.
g. Tampilan
Desain tampilan layar monitor meliputi jenis informasi, komponen tampilan, dan keterbacaan. Jenis informasi yang ditampilkan bisa berupa teks, gambar dan grafik, sedang untuk multimedia bisa ditambah suara, animasi atau video klip. Tingkat abstraksi gambar/grafik atau simbol perlu disesuaikan dengan tingkat kemampuan pemakai. Ilustrasi dan warna bisa menarik perhatian siswa, tetapi bila berlebihan akan mengecohkan. Komponen tampilan yang perlu dipertimbangkan yaitu identifikasi tampilan seperti nomer halaman, judul atau sub-judul yang sedang dipelajari, perintah-perintah seperti maju, mundur, berhenti dan sebagainya. Keterbacaan tampilan perlu mendapat perhatian. Ukuran huruf hendaknya tidak terlalu kecil dan jenis huruf juga yang sederhana dan mudah dibaca.

4. Optimalisasi Pemanfaatan MPI
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 pasal 19 menekankan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Deskripsi tersebut menjadi dasar acuan guru dalam mengelola proses pembelajaran yang berkualitas dan membangun potensi unggul siswa. Pembelajaran berbantuan MPI ditengarai akan mampu berikan kontribusi bagi iklim belajar tersebut.
Penelitian yang dilakukan Saracho (1986) menyimpulkan bahwa kelompok siswa yang menggunakan program computer mampu meningkatkan skornya lebih tinggi selain itu, siswa yang memperoleh program komputer memiliki sikap yang lebih baik terhadap komputer dibandingkan kelompok siswa yang memperoleh program komputer. Penelitian yang dilakukan Kulik (1984) menunjukkan bahwa pembelajaran berbantuan komputer memiliki pengaruh yang bermanfaat pada prestasi belajar siswa dalam berbagai kondisi pembelajaran. Dalam penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa pembelajaran berbantuan komputer tidak saja hanya mampu meningkatkan prestasi belajar siswa sebesar 50%, tetapi juga dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan belajar siswa. Meta-analisis dari 28 penelitian melaporkan bahwa pembelajaran berbantuan komputer mampu menurunkan waktu belajar rata-rata sebesar 32 prosen (Merrill, 1995). Penelitian yang dilakukan Sunaryo Soenarto (2007) menunjukkan bahwa:
a. Pencapaian hasil belajar mahasiswa yang mengikuti perkuliahan berbasis multimedia lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar mahasiswa yang mengikuti perkuliahan berbantuan media handout, dan
b. 74,66 % mahasiswa memberikan persepsi sangat baik terhadap pelaksanaan perkuliahan Elektronika Dasar berbasis multimedia.
Proses perancangan dan pengembangan yang mempertimbangkan karakteristik MPI serta proses evaluasi yang prosedural akan dapat menghasilkan produk MPI yang berkualitas dan bermanfaat secara luas bagi seluruh jenjang pendidikan nasional.Produk MPI dapat di manfaatkan untuk pembelajaran berbasis komputer (offline) maupun untuk pembelajaran berbasis web (online). Pemanfaatan MPI untuk pembelajaran berbasis komputer, akan memberikan keragaman bagi guru dapat mengelola dan mengendalikan kegiatan belajar siswa secara optimal. Selain itu, pemanfaatan MPI untuk pembelajaran berbasis web (online) akan mendukung pemerataan pendidikan yang semakin luas dengan penyelengaaraan pada jalur sekolah maupun luar sekolah.

C. Pembelajaran Berbasis Multimedia Pembelajaran Interaktif
Pembelajaran berbasis multimedia pembelajaran interaktif biasanya pembelajarannya dilakukan dengan proses interaksi komunikasi pembelajaran berdasarkan learning by seeing dan hearing and doing. Salah satu bentuk pembelajaran berbasis multimedia pembelajaran interaktif yang sudah ada adalah E-learning. Openspace oriented learning dalah salah satu jenis E-learning yang sudah sering digunakan, salah satu contohnya adalah media internet web.
Khusus mengenai bentuk-bentuk pembelajaran berbasis media internet, Haughey (1998) dalam Sadali (2004), memperinci 3 jenis pembelajaran yang berbasis internet, yaitu :
a. Web Course
Penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran dimana seluruh bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan dan ujian, sepenuhnya disampaikan melalui internet. Pembelajaran dengan bentuk web course tidak memerlukan tatap muka antara peserta didik dengan pengajar.
b. Web Centric Course
Dimana sebagian bahan pembelajaran, kegiatan diskusi, konsultasi dan latihan disampaikan melalui internet, sedangkan ujian dilakukan tatap muka.
c. Web Enhanced Course
Dimana peranan internet sebagai penyedia sumber belajar dan juga memberikan fasislitas link ke berbagai sumber belajar, sedangkan kegiatan pembelajaran utama dilakukan dalam bentuk tatap muka di kelas.

Dari ketiga jenis pembelajaran yang berbasis internet yang sering digunakan di Indonesia adalah jenis pembelajaran web enhanced course. Web enhanced course adalah penggunaan internet yang memadukan antara belajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional). Dalam model ini pengajar bisa memberikan petunjuk pada siswa untuk mempelajari materi pelajaran melalui web. Siswa juga diberikan arahan untuk mencari sumber lain dari situs-situs yang relevan. Dalam tatap muka, peserta didik dan pengajar lebih banyak diskusi tentang temuan materi yang telah dipelajari melalui internet tersebut. Pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Fungsi internet adalah untuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara peserta didik dengan pengajar, sesama peserta didik, anggota kelompok, atau peserta didik dengan narasumber lain. Oleh karena itu peran pengajar dalam hal ini dituntut untuk menguasai teknik mencari informasi di internet, membimbing mahasiswa mencari dan menemukan situs-situs yang relevan dengan bahan pembelajaran, menyajikan materi melalui web yang menarik dan diminati, melayani bimbingan dan komunikasi melalui internet, dan kecakapan lain yang diperlukan.


Selain model multimedia pembelajaran interaktif secara Web Enhanced Course (pembelajaran online), ada juga model multimedia pembelajaran interaktif Classroom Oriented Learning (pembelajaran offline). Dalam model pembelajaran ini, media yang biasa digunakan adalah:
a. Papan tulis
b. Buku teks
c. Buku kerja
d. Peraga sederhana
e. OHP, dan
f. Slide Projector

BAB III
PENUTUP

Simpulan

Perkembangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang di dalamnya bersamaan dengan perkembangan teknologi multimedia, menjadikan produk-produk TIK semakin beragam. Pada pertengahan dekade tahun 1980-an tatkala teknologi komputer multimedia mulai diperkenalkan, maka sejak saat itu multimedia pembelajaran berbasis komputerpun dimulai. Terdapat berbagai sebutan untuk media pembelajaran berbasis komputer seperti CAI (Computer Assited Instruction), MPI (Multimedia Pembelajaran Interaktif), software pembelajaran mandiri, media presentasi berbantuan komputer, dll. Setiap penyebutan tentu saja mempu-nyai karakteristik khusus sesuai dengan yang dimaksudkan oleh pengembangnya (Waho-no, 2006: 6). Mulai saat itu MPI sudah menjadi bahan pembicaraan di kalangan dunia.
Ada dua jenis MPI yaitu, multimedia pembelajaran interaktif Classroom Oriented Learning (pembelajaran offline), dan Web Enhanced Course (pembelajaran online) yang berbasis internet. Dengan memanfaatkan internet, kita akan dengan sangat mudah memperoleh berbagai informasi dan bahan belajar yang kita perlukan. Sumber belajar pada dunia maya sangat kaya, selama kita memahami bahasanya, sumber belajar dari berbagai belahan dunia dapat kita peroleh. Dari mana bahan itu datang? Sesungguhnya, kita tidak akan mendapatkan apa-apa kalau tidak ada orang yang menyediakan bahan belajar tersebut di web. Oleh karena itu, pada dunia web, tidak baik kita hanya memposisikan diri sebagai konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

Kustiono. 2010. Media Pembelajaran : Konsep, Nilai Edukatif, Klasifikasi, Praktek, Pemanfaatan dan Pengembangan. Semarang : Universitas Negeri Semarang Press.
http://www.teknologipendidikan.net
ww.ragil.net/.../TIK+LEARNING:+Multimedia+Pembelajaran+Interaktif+(MPI)
didikwirasamodra.wordpress.com/.../multimedia pembelajaran interaktif/ -Cached - Similar
http://www.scribd.com/doc/7123543/Media-Pembelajaran-Interaktif-Berbasis-Multimedia
http://ideguru.wordpress.com/2010/05/03/pembelajaran-berbasis-web/
http://www.bhcc.mass.edu/inside/627
http://www.ilmupendidikan.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar