Kamis, 01 Juli 2010

Refleksi Pendidikan Menurut Pandangan Teknologi Pendidikan (TP)

A. Pengertian Pendidikan
Mendidik dan pendidikan adalah dua hal yang saling berhubungan. Dari segi bahasa, mendidik adalah kata kerja sedangkan pendidikan adalah kata benda. Jika kita mendidik. Kita melakukan suatu kegiatan atau tindakan. Kegiatan mendidik menunjukkan adanya yang mendidik di satu pihak dan ada yang dididik di lain pihak. Dengan kata lain, mendidik adalah suatu kegiatan yang mengandung komunikasi antara dua orang manusia atau lebih.
Dalam Kusnandar (2007) dinyatakan guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Orang yang pekerjaannya membimbing anak dalam maksud membawanya ketempat belajar, dalam bahasa Yunani disebut “paedagogos” atau dikenal sebagai pendidik. Sedangkan pendidikan secara definitif pendidikan diartikan oleh Hoogeveld, ”Mendidik adalah membantu anak supaya cukup cakap menyelenggarakan tugas hidupnya atas tanggung jawabnya sendiri.
Jadi dapat dijelaskan bahwa guru adalah pendidik. Sehingga dalam kegiatan belajar mengajar harus berpegang pada prinsip utama mendidik serta profesional bukan sekedar menyampaikan materi saja. Pendidik berasal dari lembaga profesional pedagogik dan dalam prosesnya memperhatikan aspek pendidikan seperti; lingkungan dan metode dipertimbangkan agar membantu dan kondusif serta efektif untuk perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik, interaksi antara pendidik dan anak didik adalah interaksi edukatif, tujuan pendidikan terdapat pada kurikulum yang dipakai dan nilai normatif yang dibawa sistem pendidikan.
Pengajar adalah pekerjaan yang bertugas mengantarkan materi bahan ajar atau keterampilan kepada pihak yang membutuhkan. Pengajar tidak melibatkan aspek lain seperti mendidik, membimbing, dan mengarahkan. Pengajar lebih dominan mengajar dan melatih. Pengajar dapat siapa saja yang memiliki kemampuan materi dan keterampilan tersebut baik secara pendidikan ataupun tidak. Aspek pengantar dari pengajar dan anak ajar hanya berhubungan dengan komunikasi tanpa afektif dan penanaman nilai. Pengajaran mementingkan tujuan pengajaran untuk keterampilan dan taraf pengetahuan saja. Lingkungan pengajaran dan metode pengajaran dirancang sedemikian rupa sehingga membantu proses tujuan pengajaran. Materi pengajaran sebatas tujuan yang akan dicapai.
B. Konsep Dasar Pendidikan
Ada beberapa konsepsi dasar tentang pendidikan yang akan dilaksanakan, yaitu :
1. Bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup (life long education)
Dalam hal ini berarti bahwa usaha pendidikan sudah dimulai sejak manusia itu lahir dari kandungan ibunya sampai ia tutup usia, sepanjang ia mampu untuk menerima pengaruh dan dapat mengembangkan dirinya.
2. Bahwa tanggung jawab pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antar keluarga, masyarakat, dan pemerintah .
3. Bagi manusia, pendidikan merupakan suatu keharusan, karena pendidikan, manusia akan memiliki kemampuan dan kepribadian yang berkembang.

Pendidik bukan sekedar transfer ilmu dengan mengajar namun ada aspek lain seperti pembina, pengarah, dan pengevalusai seluruh aspek kognitif, afektif dan prsikomotorik dalam belajar siswa. Maka perlu interaksi langsung dan berjalan dalam jangka waktu tertentu. Karena pendidikan berjalan bertahap dan berkelanjutan. Namun kemajuan teknologi jangan jadi dilupakan, manfaatkan e-learning sebagai saran dan sumber belajar bagi kegiatan belajar mengajar.
Pendidik mendidik anak didik bukan memparameterkan dirinya dan pendidikan yang diterimanya dahulu. Hal ini sering terjadi, guru menilai murid seperti ia menilai diri, selain itu kualitas yang diajarkan sepanjang mengajar adalah sama pahal anak didik berbeda masa dan jaman meningkat dari sisi teknologi dan kebudayaan. Paradigma yang kurang tepat ini akan berdampak tersendatnya kualitas pendidikan dan hasil pendidikan yang berdampak rendahnya kualitas anak didik serta tidak mendukung kemajuan negara.
Pendidik harus bijaksana, tentang anak didik berbeda dengan masanya. Setiap masa memiliki kemajuan dan pengaruh pada perkembangan anak didik. Selain itu anak akan mengalami jaman yang berbeda dengan masa pendidik, masa saat pendidikan yang diberikan. Guru harus dapat meramalkan jaman masa depan dimana anak didik dan menyiapakan anak didik untuk hidup dijamannya. Dengan jalan memberikan pendidikan sepanjang hidup dan kemampuan bagaimana belajar.




Pendidikan sepanajng hayat meliputi 4 pilar yaitu;
1. Learning to kown to learn.
2. Learning to do.
3. Learning to Live together.
4. Learning to be.

Bekal ini digunakan anak didik untuk menjadi lebih dewasa dan menentukan tahap berikutnya dan mengembangkan kemampuan untuk belajar mandiri meningkatkan pengetahuannya.
Implementasinya adalah diawali analisis perkembangan jaman yang akan dialami siswa dan kemajauan teknologi, ilmu pengetahuan, dan arah kebutuhan pada saat itu. Setelah mengetahui kebutuhan, tujuan, dan arah maka memprorietaskan tujuan pendidikan khusus mengarah pada kemampuan apa praktis atau pendalaman pengetahuan agar siswa kelak dapat mensintesis dan mengevaluasi hasil sekarang menuju kemoderanan dimasanya. Ataukan tataran praktis menyiapkan siswa dapat menjalankan kemoderan semata. Seperti dalam Kusnandar (2007), peningkatan kualitas kurikulum dan pelaksanaan yang bertujuan membentuk karakter dan kecakapan hidup (life skill), sehingga peserta didik mampu memecahkan hidup berbagai masalah kehidupan secaar kreatif dan menjadi manusia yang inovatif serta produktif. Dilanjutkan merancang kurikulum sesuai tujuan tersebut dan mengabungkan dengan ciri khas dari bidang keilmuan. Maka teknologi harus berkembang sehingga anak didik siap hidup pada jamanya.

C. Teknologi Dalam Dunia Pendidikan
Pada dasarnya Teknologi pendidikan adalah satu bidang/disiplin dalam memfasilitasi belajar manusia melalui identifikasi, pengembangan, pengeorgnasiasian dan pemanfaatan secara sistematis seluruh sumber belajar dan melalui pengelolaan proses kesemuanya itu. Teknologi pendidikan adalah studi dan praktek etis dalam upaya memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan cara menciptakan, menggunakan/memanfaatkan, dan mengelola proses dan sumber-sumber teknologi yang tepat. Jelas, tujuan utamanya masih tetap untuk memfasilitasi pembelajaran (agar efektif, efisien dan menarik/joyfull) dan meningkatkan kinerja.


1. Teknologi pendidikan adalah suatu disiplin/bidang (field of study)
2. Teknologi pendidikan sebagai upaya menjelaskan domain yang tepat agar mendapatkan pemahaman yang benar dan adanya kesepakatan antar teknolog pembelajaran dalam mengembangkan teknologi pendidikan sebagai suatu disiplin ilmu untuk pengajaran kepada peserta didiknya.
3. Tujuan utama teknologi pendidikan:
a. untuk memecahkan masalah belajar atau memfasilitasi pembelajaran; dan
b. untuk meningkatkan kinerja para pendidik
4. Dalam mewujudkan hal tersebut digunakan pendekatan sistemik (pendekatan yag holistik/komprehensif, bukan pendekatan yang bersifat parsial);
5. Kawasan teknologi pendidikan dapat meliputi kegiatan yang berkaitan dengan analisis, desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, implementasi dan evaluasi baik proses-proses maupun sumber-sumber belajar, dalam usaha merancang, mengelola, memanfaatkan dan mengevaluasi suatu program pembelajaran.
6. Teknologi pendidikan tidak hanya bergerak di persekolahan tapi juga dalam semua aktifitas manusia (seperti perusahaan, keluarga, organisasi masyarakat, dll) sejauh berkaitan dengan upaya memcahkan masalah belajar dan peningkatan kinerja.
7. Yang dimaksud dengan teknologi disini adalah teknologi dalam arti yang luas, bukan hanya teknologi fisik (hardtech), tapi juga teknologi lunak (softtech)

Berdasarkan pengertian ini, jelas dikatakan bahwa teknologi pendidikan adalah suatu disiplin ilmu yang memfokuskan diri dalam upaya memfasilitasi belajar pada manusia. Jadi obyek formal teknologi pendidikan menurut pengertian ini adalah bagaimana memfasilitasi kegiatan pendidikan. Dengan cara apa? Melalui identifikasi, pengembangan, pengorgnasiasian dan pemanfaatan secara sistematis seluruh sumber belajar. Disamping itu, melalui pengelolaan yang baik dan tepat terhadap proses daripada pengembangan, pengeorgnasiasian dan pemanfaatan secara sistematis seluruh sumber belajar tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar